Â
Â
Pak Anies yang mulia
Ini bulan Ramadan, saya ungkapkan ini bukan untuk menjelek-jelekkan panitia atau Dinas Pendidikan. Bagi saya, mereka tetap sangat baik. Luar biasa. Respons mereka juga sangat cepat. Â Namun, terkadang respons cepat saja tidak cukup. Dibutuhkan ketelitian syukur transparansi jawaban yang sesungguhnya.
Perlu diketahui, saya pun tidak berambisi anak saya harus dapat bersekolah lanjutan di sekolah favorit, di SMP 2 misalnya, tidak Pak, saya memahami kemampuan dia. Saya ungkap ini, karena saya melihat dan menyaksikan betul perjuangan anak saya, yang tiap pukul 03.00 dinihari selalu bangun, tahajud, dan belajar, demi kesungguhan menggapai cita-citanya melanjutkan di sekolah impiannya. Saya masih meyakini, hasil tidak akan mengingkari proses. Dan, akan kami tunggu itu agar nilai yang ‘sesungguhnya’ dari nilai anak saya yang mata pelajaran IPA, keluar. Kalaupun keluar 65, 70, atau 80, karena biasanya ada perbedaan persepsi dari para korektor, masih saya anggap wajar. Namun jika yang keluar 57,5 bahkan 37,5 dari perkiraan 85,0-92,5, menurut Pak Anies  wajar tidak?
Â
Pak Anies yang bijak
Saya akui dengan sesungguhnya, saya bukanlah guru yang baik, bagi murid-murid saya di SMA N 7 Purworejo(2004-2005) dan SMA Negeri 1 Purworejo (sejak 2005-sekarang). Saya juga bukan aparatur negara yang baik. Saya bukan pegawai teladan. Saya menyadari, belum ada prestasi yang dapat saya tunjukkan dan berikan untuk bangsa ini. Saya masih jauh dari kata sempurna untuk dapat dikatakan sebagai pegawai yang baik.
Pak Anies, saya belum mampu menjadi ayah yang baik. Saya belum mampu menjadi suami yang baik. Saya  juga belum mampu menjadi pengurus komite TK dan SD, pengurus RT tempat saya tinggali,  dengan baik. Namun, izinkan saya, restui saya berupaya menjadi ayah yang dapat dibanggakan anak saya. Dia sangat ingin agar ayahnya berjuang lagi, memperjuangkan kebenaran yang dia yakini. Anak saya meminta ayahnya untuk berjuang lagi. Dia sudah tidak punya harapan untuk melanjutkan sekolah di sekolah impian. Bantu saya Pak Anies untuk menjadi ayah bagi anak saya.
Â
Pak Anies Baswedan