Mohon tunggu...
Zainul Abdillah Abbas
Zainul Abdillah Abbas Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di sebuah sekolah dasar di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah

Gemar mengamati ikan mondar-madir di akuarium selepas kerja, hobi nonton film dan series saat luang, dan menghabiskan waktu terbanyak untuk rebahan di kala liburan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pendidikan Guru Penggerak

17 April 2023   12:40 Diperbarui: 17 April 2023   12:42 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kegiatan Pengoneksian Materi dalam PGP, Sumber: Koleksi Pribadi

Dalam hal memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda, sebagai seorang guru kita harus menguasai kompetensi dan mau mengimplementasikan pembelajaran berdiferensial yang dapat mengakomodasi keunikan potensi dari murid-murid kita. Diharapkan, melalui pembelajaran jenis ini, kita dapat memberi pelayanan yang terbaik, yang unik, bagi setiap personal murid yang kita miliki.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Apapun yang kita tanamkan, baik secara sadar dengan proses terstruktur dan tidak terstruktur maupun secara tidak sadar, akan memberi bekas permanen dalam sistem berpikir dan berperilaku murid-murid kita. Hal tersebut tidak terbatas pada hal yang besar saja, namun juga berkaitan dengan sikap kecil dan remeh (menurut kita) pada murid kita. Terlebih berkaitan dengan keputusan yang kita ambil yang berkaitan dengan mereka. Keputusan yang bersifat dilema etika tentu akan menarik perhatian yang banyak dalam sistem pikir murid-murid tersebut. Pilihan yang benar akan memberi dampak yang besar dan bersifat positif, dan sebalikanya, pilihan yang salah akan memberi dampak yang besar pula namun dengan sifat negatif. Dampak pada sistem pikir dan sikap ini akan bertahan bahkan dapat menjadi semakin kuat di masa depan yang akan mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Modul ini, yang berisi mengenai konsep dan teknis pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin sangat berkaitan erat (lebih tepatnya berkesinambungan) dengan materi dari modul-modul sebelumnya. Secara ringkas pendapat (yang berkaitan dengan pengambilan keputusan di lingkungan pendidikan/sekolah) yang dapat saya sampaikan adalah:

  • Setiap proses pengambilan keputusan tidak boleh lepas dari filosofi pendidikan KHD yang sudah kita sepakati menjadi filosofi pendidikan di Indonesia.
  • Sebagai salah satu bagian dasar dalam pengambilan keputusan, nilai dan peran guru penggerak adalah suatu yang tidak bisa kita tinggalkan. Keputusan yang kita ambil harus sesuai dengan nilai kita sebagai guru penggerak sekaligus sejalan dengan peran kita sebagai guru penggerak.
  • Keputusan yang kita ambil harus dapat diselaraskan dengan visi yang sudah kita putuskan, termasuk dalam kaitannya dengan prakarsa perubahan yang kita sepakati.
  • Budaya positif yang menjadi salah satu tujuan yang ditanamkan dalam kegiatan pendidikan di sekolah harus menjadi salah satu pertimbangan utama dalam setiap keputusan yang akan diambil.
  • Dalam kaitannya dengan membelajarkan setiap murid sesuai dengan potensi yang mereka miliki, pengambilan keputusan harus diselaraskan dengan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keunikan murid tersebut, dalam hal ini yang sudah kita pelajari yaitu pembelajaran berdiferensiasi.
  • Penguasaan KSE harus diutamakan oleh setiap guru, baik untuk pribadi kita  maupun untuk murid. Pengambilan keputusan yang baik dan mengarah ke kesimpulan yang tepat membutuhkan penguasaan KSE karena sifat dilema etika yang memperlawankan nilai yang sama-sama positif dan cenderung berpengaruh besar terhadap sisi sosial emosional kita.
  • Pengalaman guru dalam melakukan coaching dan pelatihan supervisi akademik akan mendukung langkah dalam pengambilan keputusan yang tepat. Coaching dapat menjadi salah satu teknik andalan untuk dapat menemukan data dan fakta yang dibutuhkan sebagai bagian dari dasar pengambilan keputusan.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dalam mempelajari modul 3.1. ini, saya merasa menemukan banyak hal baru yang saya butuhkan, kaitannya dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini sedikit banyak berpengaruh bagi kemauan saya dalam mempelajari modul ini. Sampai bagian hampir akhir dalam proses belajar modul ini, saya merasa cukup memahami konsep-konsep yang ada seperti mengenai dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Mengenai hal yang di luar dugaan, saya awalnya menduga bahwa dalam proses pengambilan keputusan, terlepas dari tingkat kesulitan permasalahan, tidak membutuhkan langkah sebanyak yang saya pelajari di modul ini. Bahkan langkah dan tahapannya sangat terstruktur, yang pastinya akan memberi kemudahan bagi kami yang masih awam dalam kegiatan pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Setiap manusia, terlepas dari posisi dan jabatannya tentu saja pernah dihadapkan dengan permasalahan yang harus diputuskan. Pada situasi dilema etika pun, sebagai guru saya pernah dituntut untuk membuat keputusan. Tanpa merinci detil kasusnya, saya rasa konsep dan teknis yang saya terapkan saat itu cukup berbeda dengan yang saya pelajari di modul 3.1. ini. Seperti yang sudah saya sampaikan di depan, bahwa saya baru memahami ternyata proses pengambilan keputusan memiliki langkah yang sangat kaya dan terstruktur. Sedang yang saya praktikkan sebelumnya lebih ringan dan asal membuat keputusan dengan beberapa pertimbangan atau uji yang tidak terstruktur. Langkah yang sudah pernah saya lakukan sebelumnya adalah memperlawankan nilai yang terlibat (belum mempertimbangkan baik lawab baik atau baik lawan buru), mempertimbangkan pihak yang tekait, melakukan uji seperti legal, regulasi, intuisi dan idola, termasuk mengkaji solusi alternatif (belum tahu diistilahkan dengan opsi trilema) Sedang untuk paradigma dan prinsip pengambilan keputusan belum pernah saya pelajari dan praktikkan sebelumnya.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun