Sebuah riset menunjukkan bahwa hanya 38% orang yang suka meninggalkan zona nyamannya. Namun, 62% lainnya merasa tidak nyaman dengan perubahan. Selain itu, banyak karyawan berpikir bahwa proyek transformasi bisnis dapat menghilangkan kebutuhan akan keterampilan dan keahlian mereka. Ini terutama terjadi selama upaya transformasi digital di mana orang yakin bahwa teknologi baru akan menggantikannya.
Namun, menurut riset juga 67,8% perusahaan melaporkan bahwa gangguan teknologi berdampak netral hingga positif terhadap penciptaan lapangan kerja. 37,3% melaporkan peningkatan bersih dalam penciptaan lapangan kerja karenanya. Oleh karena itu, dengan strategi komunikasi karyawan yang tepat, pengusaha perlu memastikan bahwa karyawannya merasa aman.
10. Aktifkan kolaborasi lintas departemen
Transformasi bisnis adalah proses di mana banyak departemen berbeda berkontribusi dan, oleh karena itu, mereka harus dapat berkolaborasi dan berkomunikasi dengan mudah. Membuat semua orang bergabung dan mendapat informasi sebelum dan selama proses transformasi bisnis Anda mungkin menjadi tantangan. Ini terutama berlaku untuk organisasi besar dengan berbagai kantor dan departemen di seluruh dunia.
Oleh karena itu, global dan komunikasi antar departemen harus menjadi prioritas. Untuk mencapai sinergi lintas departemen tersebut, Anda harus memastikan bahwa organisasi Anda memiliki teknologi komunikasi yang tepat.
11. Pilih dengan hati-hati saluran komunikasi yang akan Anda terapkan
Jika Anda adalah bagian dari organisasi besar, Anda mungkin menggunakan beberapa saluran komunikasi internal. Whattsaps, Zoom, email, berbagi dokumen, dan solusi manajemen proyek. Ini semua adalah berbagai sarana komunikasi dalam suatu organisasi. Kompleksitas ekosistem komunikasi ini membuat sulit untuk memastikan bahwa semua karyawan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk berhasil mengikuti inisiatif transformasi bisnis baru.
Dalam suatu solusi pada komunikasi karyawan kami, dirancang untuk membantu perusahaan menghilangkan tantangan yang berkembang. Ini menghubungkan semua saluran komunikasi Anda ke dalam satu platform di mana karyawan dapat langsung mengakses, berbagi, atau mengomentari pembaruan penting.
12. Jadilah gesit dan dorong ide-ide baru
Organisasi yang tidak gesit atau agresif hampir ditakdirkan untuk gagal dalam upaya transformasi bisnisnya. Perusahaan yang paling maju dalam upaya transformasinya berhasil mengubah budaya perusahaannya menjadi akselerator inovasi dan transformasi internal.
Terlebih lagi, dalam suatu riset 47% eksekutif mengatakan bahwa mereka berinvestasi dalam membangun budaya inovasi di perusahaan.
Namun, sangat sulit untuk menanamkan perilaku baru dalam organisasi. Untuk mencapai itu, karyawan perlu merasa bebas untuk berbagi suara dan ide mereka. Adalah tugas pemimpin dan komunikator internal lainnya untuk mengarahkan perilaku tersebut melalui komunikasi yang efisien, konsisten, dan berkelanjutan dengan karyawan.
13. Tutup kesenjangan keterampilan di organisasi Anda
Menutup kesenjangan keterampilan sebelum dan selama upaya transformasi bisnis adalah sesuatu yang diperjuangkan sebagian besar organisasi.
Berdasarkan hasil riset, 90% pekerjaan terlihat membutuhkan keterampilan digital di masa mendatang. Sebaliknya, 44% pekerja berusia antara 16 dan 70 tahun di dunia tidak memiliki keterampilan digital dasar.