di seluruh dunia
Pada Abad 16, di bawah kekuasaan Gereja Katolik, orang bertangan kidal sangatlah tertindas. Mereka disebut-sebut bersekongkol dengan iblis. Kadang perempuan kidal diidentifikasi sebagai penyihir. Hingga Abad 19, diskriminasi masih terus menimpa orang-orang bertangan kidal.Â
Parahnya di beberapa area yang dianggap sudah maju seperti Amerika Utara dan Eropa, diskriminasi terhadap orang-orang kidal menjadi terinstitusi. Sekolah-sekolah memaksa murid mereka menggunakan tangan kanan dengan cara mengikat tangan kirinya ke kursi agar tidak digunakan.
Â
Kesimpulan
Maka Dari itu, Bagi Setiap orang Muslim hendaklah berusaha untuk melatih diri untuk menggunakan tangan kanan pada saat makan, minum, memegang dan memberi agar dapat mengikuti pribadi luhur yang di ajarkan Nabi Muhammad Sholollohu ‘Alaihi Wassalam. Karena mengikuti Sunnah Beliau itu dapat mendapatkan pahala dan apabila meninggalkannya atau berlawanan dengannya maka hal itu menjadi suatu hal yang makruh.
Dan Secara Umum orang tua kita terdahulu mungkin memaksakan untuk lebih dominan dalam menggunakan tangan kanan adalah karena pengaruh dari budaya yang terjadi di Dunia Internasional pada saat itu juga. Mereka mengingikan agar keturunannya apabila mendapatkan kesempatan untuk keluar negeri maka dia tidak menjadi asing karena melakukan kebiasaan yang berlawanan dengan mayoritas orang tersebut.
Demikianlah Tulisan ini agar kita tidak serta merta menyalahkan sistem didikan yang telah kita dapatkan dari orang tua kita terdahulu.
Semoga Bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca
(ZAINI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H