Mohon tunggu...
Zaini Inu
Zaini Inu Mohon Tunggu... Guru - KEPALA PROGRAM KEAHLIAN DI SALAH SATU SMK DI BEKASI

Saya adalah seorang Sarjana Sastra Arab & Humaniora yang saat ini sedang melanjutkan studi Magister Ilmu Hubungan Interasional di Paramadina Graduate School Of Diplomacy. ini akan menjadi tempat baru saya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tangan Bagus dan Tangan Jelek, Sebuah Pembiasaan Masa Lalu

10 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 10 Juli 2024   08:12 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Kecil kita sudah tidak asing dengan Ucapan “Ambilnya Pakai Tangan Bagus”. Istilah ini biasa di gunakan orang tua atau guru kita untuk memberi tahu bahwasannya harus menggunakan Tangan Kanan.

Hal ini sudah menjadi sebuah doktrinisasi yang sudah terjadi sejak dahulu kala oleh orang tua kita untuk menggunakan tangan kanan untuk hal-hal seperti makan, minum, memberi, menerima dan lain sebagainya, dan tangan kiri digunakan untuk hal-hal lain yang lebih masuk kedalam kategori kotor/jorok seperti Membersihkan Kotoran (Cebok), mengambil sampah dan lain sebagainya.

Namun tak bisa di pungkiri bahwasannya ada orang-orang yang lebih dominan menggunakan tangan kirinya dalam melakukan banyak hal atau orang itu biasa di sebut dengan Kidal. Menurut data yang tersedia orang yang kidal hanya sebanyak 10% dari total penduduk dunia. Karena jumlahnya yang lebih sedikit maka mereka harus menyesuaikan mayoritas yang ada pada lingkungan.

"Kiri" kerap dikaitkan dengan beragam hal berkonotasi negatif, sedangkan "kanan" sebaliknya. Tidak hanya dalam kebudayaan Islam yang dikenal 'memuliakan' kanan, budaya lainnya pun tak jauh berbeda. Dalam bahasa Inggris, kata "left" berasal dari kata "lyft" yang berarti "lemah" atau "tak berguna". Sementara itu dalam bahasa Prancis, "gauche" alias kiri, arti harfiahnya adalah "janggal" atau "kikuk".

Bagi yang beragama Islam tentu, salah satu tujuan utama adalah untuk bisa mengikuti Akhlaq dan perilaku Nabi Muhammad Sholollohu ‘Alaihi Wassalam. Sangat banyak kita dapati hadits-hadits yang menunjukkan tentang penggunaan tangan kanan seperti

إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه، وإذا شرب فليشرب بيمينه، فإن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله

Artinya, "Apabila kalian makan, gunakan tangan kanan. Jika kalian minum, gunakanlah tangan kanan karena setan makan dan minum dengan tangan kiri,” (HR Muslim).

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW pernah memberi nasihat kepada anak kecil (Umar bin Salamah) yang makan dengan tangan kiri. Rasulullah SAW menasihatinya.

 كُل بيمينك وكل مما يليك

Artinya, "Makanlah dengan tangan kananmu dan makan yang ada di dekatmu,” (HR Bukhari dan Muslim).

Lanjutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun