Akibat Pandemi Covid-19 semua usaha terancam , termasuk usaha rintisan Pak Nardi. Duka kembali datang di keluarga ini ketika Pak Nardi meninggal di tahun 2020. "Pak Nardi memang nggak menyaksikan saya dan anak-anak bisa membeli tempat yang sekarang untuk jualan, tapi dia tahu perjuangan saya, untuk bisa punya tempat," kata Ismirah.
Ismirah sangat berterima kasih pada ndoro karena telah rela menjual bangunan yang sebelumnya ia sewa. "(Dulu) dibelinya bertahap, ndoro pemilik bangunan mau menjual ke saya dengan alasan biar anak cucunya nggak perlu jauh membeli rujak eskrim Pak Nardi," kata Ismirah.
Ia juga tidak mempermasalahkan ketika sekarang banyak pedagang yang muncul dengan produk serupa. Baginya rezeki sudah ada yang mengatur. Saat ini Ismirah hanya bisa bersyukur karena telah memiliki tempat untuk berjualan, selain itu Ia juga telah memiliki pelanggan yang cukup banyak. Setiap hari bisa terjual 200 hingga 300 mangkuk rujak eskrim. Dan relatif meningkat hingga 500 mangkuk sehari pada musim liburan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H