Ia kerap berdiri di pertigaan Sultan Hasanuddin - Pallantikang, Sungguminasa di pagi hari. Di depan showroom mobil Bukukumba Jaya Motor. Menanti Petepete --sebutan Mikrolet di Makassar-- warna merah tua yang akan menurunkannya di ujung Pettarani, Makassar. Dari situ, Petepete 07 jurusan Kampus Unhas Tamalanrea telah menantinya.
Saya selalu bertemu dengannya di tempat penantian Petepete itu. Cuma saya tak menunggu Petepete. Saya menunggu Kandang Puyuh alias bus bertingkat bermerek Volvo yang dikelola Damri, jurusan Sungguminasa - Sentral Ujungpandang. Nanti di Kilo 4 Makasaar, kini flyover, lanjut lagi dengan Kandang Puyuh yang lain, yang langsung masuk ke kampus Universitas Hasanuddin.
Kadang pula ia menyapa saya duluan di atas Kandang Puyuh. Berdua kami sering bersamaan menyodorkan karcis langganan bulanan kepada kondektur berpakaian ungu.
Deng Ical, lengkapnya Dr. H. Syamsu Rizal MI, S.Sos, M.Si. Masa itu ia kuliah di Fisipol Unhas. Jurusan Komunikasi. Saya di Jurusan Administrasi Negara di Fakultas yang sama. Angkatannya tiga tahun lebih muda dari saya.
Kala itu ia tinggal di Kompleks Kodam Pandang-Pandang Blok E paling ujung, tak jauh dari Masjid Al-Muhajirin. Di sebelah rumahnya, sudah areal kuburan Cina. Saya tinggal di Kelurahan Pandang-pandang, di lorong di belakang Bukukumba Jaya Motor.
Suatu ketika, saya ketemu dengannya di Boulevard Panakukang, ketika ia bersepada dan saya jalan kaki menuju warkop. Ia yang mendatangi saya. Dan, dalam sekejap ia sudah dikerubuti banyak orang untuk dimintai berswafoto.
Dan, yang saya mau bilang lagi, bahwa ia dulu orang biasa. Dari keluarga biasa-biasa saja. Tak ada nama besar di belakang namanya. Tak ada orang tajir yang memback up perjalanan karirnya. Juga tak ada konglomerasi yang mendongkrak popularitasnya.
Di Makassar yang akan menghadapi Pilkada langsung tahun 2020, saya dengar surveinya cukup tinggi, bisa bersaing dengan Dani Pomanto, mantan walikotanya, yang juga akan maju lagi menjadi Walikota Makasssar untuk kedua kalinya. Wajar saja, sebab Deng Ical pernah menjadi Wakil Walikota Makassar mendampngi Dani Pomanto selama lima tahun.