Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konten Negatif Cepat Tersebar Akibat Rendahnya Minat Baca

1 Maret 2019   22:00 Diperbarui: 1 Maret 2019   22:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rendahnya minat baca dapat meningkatkan penyebaran konten negatif. Termasuk di antaranya berbagai ujaran kebencian, berita hoax, isu radikalisme dan intoleransi. "Konten negatif cepat tersebar akibat rendahnya minat baca di kalangan masyarakat," kata Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), H Syafruddin saat membuka Islamic Book Fair yang ke-18 tahun 2019/ 1440 Hijriah di Jakarta, Rabu 27 Februari 2019 lalu. 

Kegiatan ini bertemakan  "Literasi Islam untuk Kejayaan Bangsa". 

Pak Syaf -sapaan akrab Syafrudin,  mengatakan, konten negatif yang disebarkan tanpa disaring terlebih dahulu merupakan akibat dari dangkalnya pemikiran dan pemahaman mengenai informasi yang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.

"Melalui literasi, pemahaman masyarakat mengenai informasi yang berkembang, khususnya mengenai dunia islam dapat diperkuat. Sehingga informasi negatif dapat dicegah peredarannya, bahkan masyarakat bisa meluruskan karena memiliki pemahaman yang benar terhadap informasi tersebut," ujarnya.

Foto: Heriza
Foto: Heriza
Dia menyampaikan apresiasi kepada panitia atas terseleggaranya kegiatan Islamic Book Fair. Sebab hal ini menunjukkan adanya tekad dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya buku tentang ke- Islaman untuk membangun pilar peradaban Islam (imarah).

Sejak awal sejarah kelahirannya, menurut Pak Syaf, agama Islam telah memberikan penghargaan yang begitu besar kepada ilmu pengetahuan, yaitu pemikiran secara ilmiah yang merujuk kepada Al- Quran dan Al- Hadits. Al- Quran tidak akan pernah musnah atau hilang hingga generasi terakhir nantinya, dan akan melahirkan karya-karya besar.

foto: heriza
foto: heriza
Ilmuan Islam yang mempunyai andil yang besar di antaranya, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal.

Budaya membaca sebagai kegiatan yang mulia, lanjut Pak Syaf,  dapat kita lihat dari sejarah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan malaikat Jibril ketika Rasulullah mendapat perintah untuk membaca surah Al-Alaq atau Iqra. Sejarah inilah yang kemudian menunjukkan bahwa Allah SWT memuliakan atau menjunjung tinggi martabat manusia melalui proses membaca.

Untuk itu dia menyebutkan bahwa hanya dengan membaca kita dapat menguasai ilmu-ilmu pengetahuan dan informasi karena manusia terlahir tidak mengetahui apa-apa pengetahuan manusia itu diperoleh melalui proses belajar dan pengalaman yang dikumpulkan oleh akal serta indra pendengaran dan penglihatan.

Melalui buku kita dapat bangkit dan mengelola perbedaan yang didalamnya terdapat proses pembelajaran baru untuk mengubah masa depan namun esensinya adalah kreatifitas dalam berkarya. 

foto: heriza
foto: heriza
Dia menambahkan, kemudahan akses untuk memperoleh buku-buku Islam merupakan cara yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan minat baca masyarakat indonesia. Dengan adanya 18th islamic book fair ini  diharapkan dapat menjadi momentum untuk mengaktifkan minat dan budaya membaca buku, terutama tentang Islam.

Pameran buku islam ini juga dapat dijadikan ajang kolaborasi antara penulis dan penerbit untuk saling bertemu dan bertukar gagasan meghasilkan buku yang berkualitas baik akan membentuk pribadi religius yang modern.

Syafruddin juga mengemukakan bahwa ilmu pengetahuanlah yang membawa kejayaan Islam, membentang dari jazirah Arab sampai ke Eropa di belahan Barat, dari jazirah Arab sampai Asia di belahan timur, atau dari jazirah Arab sampai ke Afrika di belahan Selatan.

Bahkan, jejak kejayaan Islam terlihat sampai ke negara-negara balkan di belahan utara, yang menandakan bahwa ilmu pengetahuan yang dimiliki umat islam pada masa itu sudah maju dan berkembang pesat.

Selaku Wakil Ketua Umum DMI telah menginstruksikan kepada pemuda dan remaja masjid sebagai generasi penerus untuk menggalakkan program peningkatan minat baca, menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah namun juga pusat pengembangan ilmu pengatahuan islam dan pusat kajian keisalaman.

Pada kesempatan tersebut, Syafruddin juga menyampaikan bahwa dirinya sudah meluncurkan buku braille quran, yang juga diperluas untuk saudara muslim komunitas penyandang disabilitas buta.(Sumber: Tim Media Pak Syaf)

ZT -Kemayoran, 1 Maret 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun