Mohon tunggu...
Zainal Partao
Zainal Partao Mohon Tunggu... profesional -

Kini sedang terbakar oleh semangatnya sebagai Konsultan Online buat small business owner yang ingin bisnisnya tumbuh lebih cepat atau membangun kembali bisnisnya yang pernah gagal. Pikiran-pikiran Zainal Partao yang Alumni MM UGM Yogyakarta. ini dapat Anda temukan di webblognya www.garansi-laku.com dan www.terapiniche.com dan www.ulungmenjual.blogspot.co.id.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bad Mood dan Galau? Jangan Lagi!

28 Februari 2017   08:04 Diperbarui: 28 Februari 2017   08:16 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://pixabay.com/en/girl-teenager-young-beautiful-teen-375114/

Boleh cerita ke saya ? Kenapa bad mood … kenapa bisa galau?  Karena alasan ekonomi? Kar….

Eih,…. No … no…  enggak usah! Enggak usah! Enggak jadi.

Apa pun penyebabnya, ….

Bangkitlah dari duduk Anda sekarang!  Sekarang juga.

Keluarlah dari ruangan tempat Anda duduk atau berdiri sekarang!   Sekarang juga.

Ini Obat Mujarap penghilang kegalauan atau bad mood Anda

  • Cari seseorang untuk Anda berikan sesuatu, apapun yang bisa Anda berikan dan Anda senang memberikannya.
  • Biarkan suasana hening sejenak, lalu senyumlah padanya.

Percayalah Anda akan senang.

Lepas dan merdeka saat itu juga. Dari bad mood, dari kegalauan Anda.

Bad mood Anda, galau Anda, hilang dalam sekejap.

Ini Fakta Bukan Mithos. Saya Sudah Menjalaninya.

Saya bukan omong kosong atau sesuatu yang bullshit.

Ini ada teori psikologinya.

Ini ada alasan spiritualnya.

Mana menurut Anda, alasan spiritual dulu …apa alasan psikologinya yang saya jelaskan?

Psikologinya dulu ya?

Alasan Psikologinya

Baca buku “Influence, The Psychology of Persuasion” karya Robert B. Cialdini Ph.D.

Menurut dia ada 7 senjata untuk mempengaruhi, menaklukkan hati ataupun memotivasi orang.

Senjata pertama, menurut Cialdini adalahReciprocation.  6 senjata lain tidak kita bahas, mungkin suatu waktu nanti kita bahas tersendiri.

Reciprocation jika diterjemahkan adalah pertukaran, tindakan balasan.

Saling memberi dan menerima.

Jika kita memberi sesuatu ke seseorang maka kita akan nerima balasan sesuatu juga yang tidak mesti sama wujud bendanya.

Kita memberi sesuatu yang tangible kita akan mendapatkan balasan bisa yang tangible ataupun intangible.

Ternyata dari hasil kajian Cialdini itu reciprocation adalah alat motivasi yang terbaik.

Rp 20.000 yang Tinggi Sekali Nilainya

Suatu malam saya juga bad mood, galau.

Jam sudah 23.00.

Saya keluar malam dari rumah.  Gak berkata apapun pada istri dan dia pun diam saja karena dia tahu saya sedang bad mood.

Yang saya cari sepele. Di Depok banyak dan mudah mencari warung kopi yang jual mie instant rebus.

Di ujung jalan saya bertemu satpam penjaga komplek.

Saya sapa singkat, basa-basi,

“Selamat malam, Mas.”

“Malam, Pak,” sautnya.

“Tugas?”

“Iya,” Pak.

“Oh.  Mari, Mas.”

Lalu saya melanjutkan perjalan saya.

Singkat kata selesai makan mie saya pulang.

Sudah 00.30 mungkin itu.

Saya bertemu lagi karena pintu gerbang dia yang jaga.

“Sudah, Pak, menikmati mienya?”

“Iya, Mas.  Oh ya ya nggak jauh dari sini ada yang jual mie atau kopi, Mas?”

“Ada, Pak.” 

Ya, memang komplek saya tempat tinggal berseberangan dengan pasar.

“Oh ya, Mas.  Ini.”

Lalu saya mengambil uang Rp 20.000,-

“Beli kopi dan ‘…’,” saya sebutkan nama dagang mienya.

“Enak, Mas, malam-malam hangat.”

Saya saat itu memberikannya masih datar dan kaku,

karena bad mood sulit hilang.

Tapi apa yang terjadi?

Pak satpam demikian gembiranya dan mengucapkan terima kasih yang demikian dalam.

Dan tanpa saya sadari ada perubahan dalam diri saya sendiri.  Langsung terasa timbulnya rasa puas.

Yang tidak saya duga, bad mood saya, galau saya, jadi hilang saat itu juga.

Lepas semua beban pikiran atau perasaan atau emosi yang membuat galau ataupun bad mood.

Rasa puas itu muncul karena melihat kegembiraan pa Satpam itu.

Ternyata uang Rp 20.000 sedemikian berartinya.

Dan sejak itu pak satpam jika ketemu saya selalu menegur lebih dulu dengan hormatnya dan santun yang kadang ya terus terang, saya tergolong moody, kadang berusaha menghindar bertemu dengan dia untuk membalas sapaannya. 

Susah basa-basi, susah berperan, dengan sedikit kepalsuan, saya sedang good mood padahal sebaliknya.

Moral Ceritanya

Sesuatu yang memotivasi orang, sesuatu yang mengubah orang, atau sesuatu yang membuat orang terpengaruh adalah pemberian.

Karena, di sisi lain orang yang kita beri pun akan berusaha membalas dengan pemberian juga.  Memberi yang terbaik yang bisa dia berikan.

Balas budi, istilah sederhananya.

Alasan Spiritual

Sekarang saya akan bahas dari sisi spiritualnya

Spiritual maaf saya ambil dari alkitab karena saya Kristen.

Anda yang beragama Islam, Hindu atau Budha saya yakin pasti … ya pasti, ada ajaran yang sama betul.  Temukanlah bunyi ayatnya.

Amsal 11:25 (TB)  Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Memberi.

Saya sudah mengalami banyak hal gara-gara beri-memberi ini. 

Dan saya pengidap kanker, tumor dan pamphigus masih tetap sehat hingga berkomunikasi dengan Anda saat ini juga karena pemberian anak angkat saya Tracy Viona, Vina dan lainnya.

Karena pemberian saudara saya, Pak Sus dan Bu Etha, dan jemaat GPIB Shalom Depok lainnya termasuk jemaat GPIB Imanuel Banyuwangi.

Jadi, jangan ada bad mood lagi, galau lagi ya?

Begitu ada tanda-tanda bad mood muncul, galau menguasai hati, segera keluar, cari orang untuk Anda berikan berkat. 

Apa saja itu. Senyum Anda pun sudah cukup.  Perhatian Anda pada mereka yang membutuhkan apa lagi.

Karena memberi adalah menyembuhkan.  Pemberian Anda obat yang mujarap.  Membahagiakan orang yang menerima dan membahagiakan Anda juga.

Atau masih penasaran ingin komunikasi dengan saya.

Kunjungi saya di blog saya ulungmenjual ya?

Zainal Partao

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun