Lalu saya melanjutkan perjalan saya.
Singkat kata selesai makan mie saya pulang.
Sudah 00.30 mungkin itu.
Saya bertemu lagi karena pintu gerbang dia yang jaga.
“Sudah, Pak, menikmati mienya?”
“Iya, Mas. Oh ya ya nggak jauh dari sini ada yang jual mie atau kopi, Mas?”
“Ada, Pak.”
Ya, memang komplek saya tempat tinggal berseberangan dengan pasar.
“Oh ya, Mas. Ini.”
Lalu saya mengambil uang Rp 20.000,-
“Beli kopi dan ‘…’,” saya sebutkan nama dagang mienya.