Mari kita bahas satu persatu.
Ciptakan Perasaan
Kebanyakan pembelian didasari factor emosional, baru setelah pembelian, pembeli melakukan justifikasi, mencari pembenaran secara logika, untuk alasan pembeliannya.
Kenapa itu dilakukan, pembeli tidak ingin melakukan kesalahan meski hanya dalam perasaan atau dia juga tidak ingin disalahkan orang lain atas pembeliannya.
Sampai di sini menarik argument yang ditulis Jonah Berger dalam bukunya “Invisible Influence_ The Hidden Forces that Shape Behavior”
Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan manusia termasuk kita, bukan sepenuhnya atas dasar pertimbangan yang kita miliki tapi atas dasar apa yang dipertimbangkan orang.
Unik bukan?
Contoh sederhananya saat kita lapar, kita tahu di depan mata kita di trotoar ada warung tenda yang menjual soto Lamongan yang lezat sekali rasanya.
Lakunya keras sekali.
Tapi apakah ketika lapar kita otomatis akan masuk ke balik dalam tenda? Oh belum tentu.
Anda akan bertanya dalam hati apa kata orang kalau saya makan di sini?
Apa kata Rudi (teman Anda yang suka ngeledek) kalau dia melihat Anda makan di warung tenda?