Konsisten. Menunjukkan adanya keseimbangan antara tindakan yang dilaksanakan dengan ucapan
Tanggungjawab. Menunjukkan sikap berani menanggung semua resiko atau konsekuensi dari apa yang telah dilakukannya (Hasibuan,J.J, Dip. Ed, dan Moedjiono, 1997).
Bentuk-bentuk Sikap Disiplin
Menurut G.R. Terry (1993), disiplin dapat timbul dari diri sendiri dan dari perintah, yang terdiri dari :
Self Inposed Discipline yaitu disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasarkerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar paksaan. Disiplin ini timbulkarena seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya dan merasa telah menjadibagian dari organisasi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar dansecara sukarela memenuhi segala peraturan yang berlaku.
Command Discipline yaitu disiplin yang timbul karena paksaan, perintah danhukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan/timbul karena perasaan ikhlas dan kesadaran akan tetapi timbul karena adanya paksaan/ancaman dari orang lain.
Faktor yang Mempengaruhi Sikap Disiplin
Prijodarminto (1992), menjelaskan bahwa disiplin akan membuat individu tahu dalam membedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, dan yang tidak sepatutnya dilakukan karena merupakan ha-hal yang dilarang. Hurlock (1970), memaparkan bahwa ada dua faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya satu kedisiplinan dalam diri seseorang, yaitu:
Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu yang meliputi.
Faktor pembawaan
Menurut aliran nativisme bahwa nasib anak itu sebagian besar berpusat pada pembawaannya sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya sedikit saja. Baik buruknya perkembangan anak, sepenuhnya bergantung pada pembawaannya. Pendapat itu menujukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan orang bersikap disiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan dari orang tuanya.