Orang tua sudah lega karena kepsek sudah minta maaf atas keteledorannya menjaga dan mengayomi sekolah. Sedangkan murid-murid sudah melupakannya. Kini Rasya terbelit rasa cinta buta kepada Reni yang telah memikat hatinya sejak pertama kali Rasya melihatnya. Tetapi tampaknya Reni bukanlah perempuan yang mudah di dekati, karena sifatnya yang pendiam dan pemalu membuatnya banyak di gandrungi semua pria di sekolah Rasya. Di tambah lagi paras cantik dan menggemaskan.Reni juga terkenal anak yang pandai dan tajir karena orang tuanya ber-ekonomi dan pangkat yang di kategorikan orang berada. Maka dari itu, semua laki-laki berlomba-lomba ingin mendapatkan hatinya.
Sore itu hujan rintik-rintik, berteman angin sepoi -sepoi yang membawa arah hujan. Entah ke barat ataukah ke utara. Rasya dan teman-teman tengah asyik makan bakso di samping sekolah, sambil menikmati turunnya hujan.
Terlihat agak jauh dari tempat Rasya, tepatnya di warung kopi pojok yang di jaga tiga gadis cantik bertubuh sexy dengan dandanan ala kadarnya tapi tetap menunjukkan keelokan parasnya. Di sana, geng kelelawar malam sedang asyik menikmati batang rokok mereka yang di depannya tertata puluhan cangkir kopi dan teh panas, juga gorengan hangat yang baru di angkat dari penggorengan oleh penjaga warung tersebut.
Tampaknya mereka sedang asyik bercengkrama dan tampak seperti sidang paripurna yang berlangsung di tepi jalan terbuka. layaknya zaman perang kemerdekaan, mereka juga punya satu alat yang praktis untuk menyatukan seluruh anggota geng. Bukan hanya dari persamaan hobi mereka yang ngopi dan merokok ataupun tawuran dan trek-trekan. Melainkan dari pesawat radio yang dimiliki salah seorang diantara mereka.
Radio tersebut mengudara dimulai dari jam enam sore sampai yang siaran mengantuk dan tertidur pulas. Dari sanalah mereka menyatukan seluruh lapisan-lapisan kelas di sekolah untuk bergabung atau sekedar request lagu kesayangan ataupun titip-titip salam untuk orang-orang tersayang. Tetapi yang paling sering dapat salam tak lain dan tak salah lagi adalah Reni si gadis pujaan sekolah.
Hampir tiap malam Rasya mendengarkan radio tersebut, dan sesekali ikut kirim-kirim salam kepada Reni yang notebennya pujaan hati Rasya juga. Dan kebetulan Reni saat itu sedang mendengar radio itu juga. Rasya mengetahuinya dari aini teman sekelas Reni.
Saat di beri tahu Aini, Rasya merasa sangat bahagia, karena mungkin dia akan mendapat seulas senyum kecil yang sangat manis dari Reni. Kenyataannya justru sebaliknya , bukannya mendapatkan senyum Reni. Rasya malah dapat raut wajah marah tiap kali Rasya bertemu dengan Reni.
Rasya bingung, dari sekian banyak orang yang mengirim salam pada Reni tapi yang kena cemberutnya hanya Rasya seorang. Rasya sering berpikir apa karena waktu itu dia hampir menabrak Reni atau apa.
Rasya terlanjur penasaran kepada sikap reni. Akhirnya, rasa penasaran Rasya terhadap Reni pun memuncak, dan Rasya memberanikan diri untuk mencoba bertanya kepada teman-temannya perihal sang pujaan hati. Dan tak lupa dia meminta tolong kepada teman-teman cewek di kelasnya yang dirasa cukup dekat dengan Reni.
Tiap bertemu Reni, Rasya mencoba tersenyum padanya. Kadang kala Rasya menyapa dengan memanggil namanya, tetapi tiap kali Rasya memangilnya atau sekedar senyum padanya, Reni selelau memalingkan wajahnya ke bawah. Tidak jelas apakah dia malu atau enggan Rasya menyapanya, dan keadaan itu berlangsung selama sebulan lebih.
Mungkin kali ini tuhan mendengarkan do'a Rasya atau iba padanya, atau pula Tuhan ingin memberikan hadiah atas kesabaran Rasya dan semua usahanya.Siang itu Rasya akan mengadakan rapat untuk SKALLÂ yang akan di laksanakan pada semester dua kelas dua belas ini.