Mohon tunggu...
Zainal Fauzi
Zainal Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi S1 Universitas Mercu Buana

Zainal Fauzi | 46122120042 | Fakultas Psikologi | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak | MK Kewirausahaan 1 -"Berada dalam proses untuk mencapai pemahaman mendalam tentang pikiran manusia melalui teori serta metode dari sudut pandang Psikologi"-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitos Logos: Good Business-Good Ethics atau Good Ethics-Good Business pada Proposal Bisnis Ceker Kresz Nyesz

15 Desember 2023   00:52 Diperbarui: 15 Desember 2023   01:03 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengatasi mitos "Good Business-Good Ethics" atau "Good Ethics-Good Business" memerlukan pendekatan holistik. Perusahaan perlu mengintegrasikan etika bisnis ke dalam nilai inti mereka, merancang kebijakan dan prosedur yang mendorong praktik etis, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya etis.

Penting untuk diingat bahwa bisnis yang bertujuan untuk keuntungan finansial yang berkelanjutan sejalan dengan praktik etika bisnis yang baik dapat menciptakan dampak positif yang jauh lebih luas. Pelanggan yang puas, karyawan yang termotivasi, dan dukungan masyarakat adalah hasil yang dapat dihasilkan dari keselarasan antara bisnis dan etika.

Mitos Logos: Good Business-Good Ethics

Mitos "Good Business-Good Ethics" beranggapan bahwa bisnis yang menghasilkan keuntungan yang besar akan otomatis menghasilkan etika yang baik. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa bisnis yang menguntungkan akan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya.

Mitos ini memiliki beberapa kelemahan. Pertama, mitos ini mengasumsikan bahwa profitabilitas adalah satu-satunya tujuan bisnis. Padahal, bisnis juga memiliki tujuan lain, seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga lingkungan.

Kedua, mitos ini mengabaikan potensi konflik antara profitabilitas dan etika. Dalam beberapa kasus, bisnis yang mengejar profitabilitas yang tinggi dapat melakukan tindakan yang tidak etis, seperti eksploitasi tenaga kerja, pencemaran lingkungan, atau penipuan konsumen.

Mitos Logos: Good Ethics-Good Business

Mitos "Good Ethics-Good Business" beranggapan bahwa bisnis yang beretika akan otomatis menghasilkan keuntungan yang besar. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa bisnis yang beretika akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan mitra bisnisnya.

Mitos ini juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, mitos ini mengasumsikan bahwa konsumen dan mitra bisnis selalu mengutamakan etika dalam pengambilan keputusannya. Padahal, konsumen dan mitra bisnis juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti harga, kualitas produk, dan layanan.

Kedua, mitos ini mengabaikan potensi kerugian yang dapat dialami bisnis akibat beretika. Dalam beberapa kasus, bisnis yang beretika dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, misalnya karena mengikuti regulasi yang ketat atau menolak untuk melakukan praktik yang tidak etis.

Aplikasi pada Proposal Bisnis Ceker Kresz Nyesz

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun