Mohon tunggu...
Zainal Fauzi
Zainal Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi S1 Universitas Mercu Buana

Zainal Fauzi | 46122120042 | Fakultas Psikologi | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak | MK Kewirausahaan 1 -"Berada dalam proses untuk mencapai pemahaman mendalam tentang pikiran manusia melalui teori serta metode dari sudut pandang Psikologi"-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Managing Cash Flows Pada Bisnis Eco Feast

4 November 2023   20:01 Diperbarui: 4 November 2023   20:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Manajemen Arus Kas dalam Bisnis Eco Feast

Bagaimana manajemen arus kas berperan dalam bisnis Eco Feast? Ini adalah langkah kunci dalam menjaga bisnis tetap berjalan dan berkembang. Berikut adalah beberapa poin penting dalam konteks Eco Feast:

1. Pelanggan dan Berlangganan
Salah satu faktor utama yang memengaruhi arus kas Eco Feast adalah jumlah pelanggan yang berlangganan. Proyeksi pendapatan akan sangat bergantung pada seberapa banyak pelanggan yang berhasil mereka akuisisi. Oleh karena itu, upaya pemasaran dan penjualan harus ditekankan untuk meningkatkan basis pelanggan.

  • Setiap bulan, Eco Feast berhasil menambah 50 pelanggan baru.
  • Proyeksi pendapatan untuk enam bulan ke depan:
    (500 pelanggan awal + 50 pelanggan x 6 bulan) x Rp 500.000/pelanggan = Rp 3.750.000.000.

2. Biaya Bahan Baku dan Produksi
Bisnis makanan seperti Eco Feast perlu memantau dengan ketat biaya pembelian bahan baku organik dan biaya produksi. Kenaikan harga bahan baku atau biaya produksi yang tidak terduga dapat memengaruhi arus kas. Perencanaan yang baik, kerjasama dengan pemasok terpercaya, dan evaluasi terus-menerus akan membantu mengelola biaya ini.

  • Dalam tiga bulan pertama, biaya bahan baku dan produksi mencapai Rp 600.000.000.
  • Eco Feast memantau kenaikan harga bahan baku. Jika harga bahan baku naik sebesar 10%, biaya produksi bulanan akan menjadi Rp 220.000.000.

3. Pengeluaran Operasional Harian
Eco Feast harus mengalokasikan sejumlah dana untuk pengeluaran operasional harian, termasuk pembayaran gaji karyawan, biaya transportasi, dan pembayaran tagihan. Keterlambatan pembayaran atau pengeluaran yang tidak terduga dapat mengganggu arus kas, oleh karena itu manajemen operasional sangat penting.

  • Setiap bulan, Eco Feast membayar gaji karyawan sebesar Rp 60.000.000.
  • Biaya lainnya, seperti pengiriman dan peralatan dapur, mencapai Rp 20.000.000.

4. Ekspansi dan Pengembangan
Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Eco Feast mungkin ingin mempertimbangkan ekspansi dan pengembangan ke lokasi atau pasar baru. Hal ini memerlukan sumber daya keuangan tambahan. Pengelolaan arus kas yang bijaksana harus mencakup alokasi dana untuk rencana pengembangan ini.

  • Eco Feast berencana untuk membuka satu lokasi baru dalam setahun ke depan. Mereka menganggarkan Rp 150.000.000 untuk biaya ini.

5. Reservasi Dana Darurat
Dalam bisnis apa pun, memiliki dana darurat sangat penting. Eco Feast harus memiliki cadangan dana yang cukup untuk mengatasi kejadian tak terduga, seperti kenaikan harga bahan baku secara tiba-tiba atau perbaikan peralatan yang mendesak.

  • Eco Feast telah menyisihkan Rp 30.000.000 sebagai dana darurat.

Kesimpulan

Manajemen arus kas adalah elemen kunci dalam proposal bisnis Eco Feast. Keberhasilan bisnis ini sangat tergantung pada pemahaman yang baik tentang pendapatan dan pengeluaran, alokasi dana yang tepat, dan perencanaan keuangan yang matang. Dengan manajemen arus kas yang efisien, Eco Feast dapat memastikan kelangsungan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Keberhasilan bisnis ini tidak hanya bergantung pada makanan organik berkualitas, tetapi juga pada manajemen keuangan yang cerdas.

Daftar pustaka:

https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/manajemen-cash-flow

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun