Mohon tunggu...
Zainal Fauzi
Zainal Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi S1 Universitas Mercu Buana

Zainal Fauzi | 46122120042 | Fakultas Psikologi | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak | MK Kewirausahaan 1 -"Berada dalam proses untuk mencapai pemahaman mendalam tentang pikiran manusia melalui teori serta metode dari sudut pandang Psikologi"-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Managing Cash Flows Pada Bisnis Eco Feast

4 November 2023   20:01 Diperbarui: 4 November 2023   20:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zainal Fauzi - 2023

Diskursus Managing Cash Flow Pada Proposal Bisnis Eco Feast

Pengantar

Manajemen arus kas (cash flow) adalah salah satu aspek paling kritis dalam operasi bisnis apa pun. Ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan mapan, tetapi juga untuk bisnis yang baru berdiri seperti Eco Feast, yang beroperasi dalam industri makanan berbasis berlangganan. Dalam konteks bisnis seperti Eco Feast, di mana pengeluaran dan pendapatan adalah faktor penting, pemahaman yang baik tentang manajemen arus kas sangat penting.

Manajemen arus kas melibatkan pemantauan dan pengelolaan uang masuk dan keluar dari bisnis. Untuk Eco Feast, ini berarti memahami berapa banyak uang yang akan masuk ke perusahaan dari pelanggan yang berlangganan layanan mereka dan berapa banyak uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi, termasuk biaya bahan baku, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Jika perusahaan tidak memiliki manajemen arus kas yang baik, mereka mungkin mengalami kesulitan keuangan yang serius.

Penting untuk merinci beberapa aspek manajemen arus kas dalam proposal bisnis Eco Feast. Ini termasuk proyeksi pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Perusahaan harus memahami berapa banyak pendapatan yang dapat mereka harapkan dalam beberapa bulan pertama bisnis dan bagaimana biayanya terkait dengan produksi dan pengeluaran lainnya.

Selain itu, manajemen arus kas juga melibatkan perencanaan untuk keuangan jangka panjang dan jangka pendek. Eco Feast harus mengalokasikan dana untuk pengembangan bisnis dan ekspansi ke lokasi lain. Mereka juga perlu memiliki dana darurat untuk mengatasi situasi tak terduga, seperti kenaikan harga bahan baku.

Dengan kata lain, manajemen arus kas adalah alat penting untuk memahami kesehatan keuangan perusahaan. Ini memungkinkan Eco Feast untuk mengidentifikasi masalah potensial sebelum mereka menjadi serius, memanfaatkan peluang pertumbuhan, dan merencanakan dengan bijak untuk masa depan. Dalam proposal bisnis Eco Feast, fokus pada manajemen arus kas dapat memberikan keyakinan kepada calon investor bahwa perusahaan memiliki pemahaman yang matang tentang pengelolaan keuangan dan bahwa mereka berkomitmen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Dengan manajemen arus kas yang baik, Eco Feast memiliki dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.


Pentingnya Manajemen Arus Kas

Manajemen arus kas adalah pemantauan, analisis, dan pengendalian aliran masuk dan keluar uang dalam bisnis. Bisnis baru seperti Eco Feast seringkali fokus pada konsep produk atau layanan mereka, tetapi tanpa manajemen arus kas yang baik, bisnis tersebut bisa menghadapi kesulitan keuangan yang serius.

1. Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran
Proyeksi pendapatan dan pengeluaran adalah langkah awal dalam manajemen arus kas. Dalam konteks Eco Feast, proyeksi pendapatan dapat didasarkan pada jumlah pelanggan yang diharapkan dan harga berlangganan. Di sisi lain, pengeluaran akan mencakup biaya pembelian bahan baku organik, biaya tenaga kerja, biaya distribusi, dan lain-lain. Perencanaan yang baik harus mempertimbangkan semua potensi sumber pendapatan dan pengeluaran.

  • Eco Feast memiliki proyeksi bahwa mereka akan memiliki 500 pelanggan dalam tiga bulan pertama. Harga berlangganan per bulan adalah Rp 500.000 per pelanggan.
  • Proyeksi pendapatan:
    500 pelanggan x Rp 500.000/pelanggan = Rp 250.000.000
  • Biaya produksi per bulan, termasuk bahan baku, gaji koki, dan biaya lainnya adalah Rp 200.000.000.

2. Keuangan Jangka Pendek vs. Jangka Panjang
Eco Feast harus memahami perbedaan antara keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Ini berarti memastikan bahwa ada cukup uang yang tersedia untuk menutupi biaya operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji, dan biaya listrik. Namun, juga penting untuk mengalokasikan sebagian keuntungan untuk pengembangan jangka panjang, seperti perluasan layanan ke lokasi baru.

  • Setelah tiga bulan berjalan, Eco Feast mencatat keuntungan bersih sebesar Rp 50.000.000.
  • Dari keuntungan ini, mereka mengalokasikan Rp 20.000.000 untuk keperluan operasional sehari-hari dan Rp 30.000.000 untuk pengembangan menu baru dan pemasaran.


Manajemen Arus Kas dalam Bisnis Eco Feast

Bagaimana manajemen arus kas berperan dalam bisnis Eco Feast? Ini adalah langkah kunci dalam menjaga bisnis tetap berjalan dan berkembang. Berikut adalah beberapa poin penting dalam konteks Eco Feast:

1. Pelanggan dan Berlangganan
Salah satu faktor utama yang memengaruhi arus kas Eco Feast adalah jumlah pelanggan yang berlangganan. Proyeksi pendapatan akan sangat bergantung pada seberapa banyak pelanggan yang berhasil mereka akuisisi. Oleh karena itu, upaya pemasaran dan penjualan harus ditekankan untuk meningkatkan basis pelanggan.

  • Setiap bulan, Eco Feast berhasil menambah 50 pelanggan baru.
  • Proyeksi pendapatan untuk enam bulan ke depan:
    (500 pelanggan awal + 50 pelanggan x 6 bulan) x Rp 500.000/pelanggan = Rp 3.750.000.000.

2. Biaya Bahan Baku dan Produksi
Bisnis makanan seperti Eco Feast perlu memantau dengan ketat biaya pembelian bahan baku organik dan biaya produksi. Kenaikan harga bahan baku atau biaya produksi yang tidak terduga dapat memengaruhi arus kas. Perencanaan yang baik, kerjasama dengan pemasok terpercaya, dan evaluasi terus-menerus akan membantu mengelola biaya ini.

  • Dalam tiga bulan pertama, biaya bahan baku dan produksi mencapai Rp 600.000.000.
  • Eco Feast memantau kenaikan harga bahan baku. Jika harga bahan baku naik sebesar 10%, biaya produksi bulanan akan menjadi Rp 220.000.000.

3. Pengeluaran Operasional Harian
Eco Feast harus mengalokasikan sejumlah dana untuk pengeluaran operasional harian, termasuk pembayaran gaji karyawan, biaya transportasi, dan pembayaran tagihan. Keterlambatan pembayaran atau pengeluaran yang tidak terduga dapat mengganggu arus kas, oleh karena itu manajemen operasional sangat penting.

  • Setiap bulan, Eco Feast membayar gaji karyawan sebesar Rp 60.000.000.
  • Biaya lainnya, seperti pengiriman dan peralatan dapur, mencapai Rp 20.000.000.

4. Ekspansi dan Pengembangan
Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Eco Feast mungkin ingin mempertimbangkan ekspansi dan pengembangan ke lokasi atau pasar baru. Hal ini memerlukan sumber daya keuangan tambahan. Pengelolaan arus kas yang bijaksana harus mencakup alokasi dana untuk rencana pengembangan ini.

  • Eco Feast berencana untuk membuka satu lokasi baru dalam setahun ke depan. Mereka menganggarkan Rp 150.000.000 untuk biaya ini.

5. Reservasi Dana Darurat
Dalam bisnis apa pun, memiliki dana darurat sangat penting. Eco Feast harus memiliki cadangan dana yang cukup untuk mengatasi kejadian tak terduga, seperti kenaikan harga bahan baku secara tiba-tiba atau perbaikan peralatan yang mendesak.

  • Eco Feast telah menyisihkan Rp 30.000.000 sebagai dana darurat.

Kesimpulan

Manajemen arus kas adalah elemen kunci dalam proposal bisnis Eco Feast. Keberhasilan bisnis ini sangat tergantung pada pemahaman yang baik tentang pendapatan dan pengeluaran, alokasi dana yang tepat, dan perencanaan keuangan yang matang. Dengan manajemen arus kas yang efisien, Eco Feast dapat memastikan kelangsungan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Keberhasilan bisnis ini tidak hanya bergantung pada makanan organik berkualitas, tetapi juga pada manajemen keuangan yang cerdas.

Daftar pustaka:

https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/manajemen-cash-flow

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun