Mohon tunggu...
Zainal Abidin
Zainal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

Membaca dan Hobby Menulis Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuda Berkelana

23 Oktober 2024   22:27 Diperbarui: 25 Oktober 2024   21:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Liana S 

Rindu yang bersenandung

dalam jiwa-jiwa termenung

Rindu yang bersenandung

dalam bayang-bayang ngelamun...

jiwanya tak kuat menahan 

dia menangis kesakitan

Dalam pulahan tahun

meneteskan air mata

Menyirami hatinya

agar bisa hilang...

Tak kuasa bekas itu masih ada

sampai sekarang...

serangan-serangan motivasi

Bertubi-tubi

Terstruktur rapi

dengan polesan kata

Mempersiapkan kata yang sudah jadi

 tapi masih tak bisa menghilangi

Rasanya yang tersakiti...

Dia seorang berkelana 

menjalani hidup...

Dengan semampunya

Dia berjalan-jalan dengan kuasa

takdir yang terus menghantuinya

tapi hatinya tersakiti...

orang-orang hanya peduli 

dengan kata...

Tak bisa memahami orang berkelana itu...

Kasihan orang itu...

Tak ada yang menemani 

Jiwanya yang tersakiti

dia terus berkelana 

Menggapai takdir 

Yang sudah tertulis dilangit sana...

Zainal

Yogyakarta, 23 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun