Belajar dan menulis selama satu semester di mata kuliah kewarganegaraan bersama dosen  Pak Edi Purwanto yang humble, asik, dan ga banyak cincong. Dibagian ini saya akan bercerita keluh kesah dan pengalaman yang saya dapatkan selama satu semester yang beliau ajar kepada saya dan teman-teman.
Menulis artikel di blog dengan tema yang diberikan dosen setiap minggunya. Tidak tahu kenapa seiring berjalan waktu dalam menulis itu menjadi sebuah kebiasaan, betapa kangennya nanti jika tidak ajari beliau lagi tentu pasti kita jarang sekali mengupload tugas artikel setiap minggunya.
Banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan selama satu semester ini, mulai dari beliau mengajari saya bersama teman-teman berani untuk menulis, berani untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan isi hati. Jangan takut untuk dikritik. Jangan pernah malu dengan hasil karyamu, seburuk apapun itu. Beliau yang selalu memberikan saya motivasi jika saya merasa bosan dalam menulis, motivasinya mengingatkan saya kembali untuk bangkit dan bergerak.Â
Bercerita keluh kesah, saya tidak tahu mau bilang apa kepada beliau  atas selama satu semester ini, selain kata terimakasih atas ilmu, saran, dan motivasi yang beliau berikan kepada saya. Menulis bukan kebutuhan saya tapi kebutuhan kamu, berikan proses belajar yang terbaik, percayalah pada proses. Itu kata-kata yang sering saya denger dari sosok beliau.Â
Tidak ada keluh kesah yang saya dapatkan, mungkin sedikit evaluasi atas pembelajaran selama satu semester ini, andaikan saja kita ketemu offline jadinya bisa melakukan wawancara dengan teman-teman, nah sekarang online wawancara sendiri-sendiri terkadang merasa takut, hal tersebutlah yang harus membuat kita berani melewati sebuah tantangan. Dan Alhamdulillah saya mampu dan bisa melewati itu semua.
Pada awalnya, saya memang demikian. Berkeinginan bisa menulis, tetapi merasa tidak bisa menulis. Namun setelah saya mencobanya, ternyata saya bisa. Saya tidak pernah merasa hasil tulisan saya buruk. Perasaan negatif itu selalu saya hilangkan. Bersikap negatif terhadap diri sendiri, menurut pengalaman saya selama ini, hanya akan merugikan diri sendiri. Maka, kita perlu khusnudhan terhadap diri sendiri, bahwa sebenarnya, menulis itu mudah dan bisa melakukannya. Inilah pengalaman memulai menulis saya, sederhana.
Tulisan tersebut merupakan kenangan yang sangat berharga bagi saya ketika tulisan saya bisa di muat dan dibaca banyak orang. Tulisan tersebut saya bagikan di semua sosial media, dan grup lainnya. Ternyata teman-teman pada memberikan apresiasi terhadap tulisan saya, bahkan ada yang jalur pribadi (japri) secara langsung ke saya tulisan kamu bagus, enak banget dibaca. Saya pun merasa senang hati atas apresiasi tersebut. Â
Jangan takut untuk menulis, jangan takut untuk di kritik, dan kita harus siap apabila kita dikritik oleh pembaca. Beranilah untuk mulai menulis. Seperti kata Pramoedya Ananta Tour, menulis adalah sebuah keberanian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H