Mohon tunggu...
Zaim DzakySan
Zaim DzakySan Mohon Tunggu... Seniman - Wartawan, Guru

Seorang manusia biasa yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsep Post-Modernisme Jameson dalam Taman Budaya Medan

14 September 2023   06:53 Diperbarui: 14 September 2023   06:55 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gerbang depan taman budaya medan (sumber pribadi)

            Lalu, dari akhir tahun 2020 sampai akhir tahun 2023 ini, Eks TBSU atau kalau dari luar bernama Taman Budaya Medan atau juga jika dilihat bacaan dari dalamnya bertulis Dinas Pariwisata Kota Medan tidak jauh berbeda bentuknya. Hanya merubah Open Stage dan halamannya saja. Bagian gedung lainnya belum berubah dan malah salah satu ruangan teater dijadikan tempat rapat untuk dinas terkait di dalamnya.

Post-modern Fredic Jameson Soal Eks TBSU

  • Post-modern yang memiliki citra kedangkalan

Pertama, Jameson mengatakan bahwa post-modern ditandai dengan produk kultural/budaya dipenuhi dengan citra kedangkalan. Di Eks TBSU, yang mengelola sekarang ini (dinas terkait) memiliki citra yang dangkal. Sebab yang dahulunya gedung kesenian itu merupakan tempat para seniman, komunitas, dan masyarakat berkreasi seni, sekarang sudah tidak bisa atau terbatas (dalam hal biaya dan syarat tertentu sesuai perjanjian persewaan gedung/tempat).

            Mereka (si pengelola) dengan sengaja 'mengusir' para seniman dan barang-barangnya dari Eks TBSU dengan tujuan untuk merevitalisasinya (proses untuk menghidupkan kembali suatu hal yang kurang terberdaya) dan membangun ulang bangunan tersebut. 

            Nyatanya, dari tahun 2020 hingga tahun 2023 ini hal revitalisasi itu belum terlihat. Mereka (si pengelola dinas terkait) hanya menggelar acara kesenian di bidang pendidikan tepatnya berada di open stage, karena di Eks TBSU itu sudah ditempat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan.

            Sementara itu, masih banyak ruangan-ruangan yang belum direvitalisasi seperti gedung utama, ruang tari, mushola, ruang musik, ruang sanggar, dan banyak lagi. Bahkan ada ruangan yang dijadikan kantor Dinas Pariwisata Kota Medan.

            Sebelum TBSU dipindahkan ke PRSU, kegiatan kesenian masih banyak digelar oleh komunitas-komunitas dari Kota Medan dan luar Kota Medan seperti Komunitas Mak Yong, Komunitas Kata-kata yang selalu membaca puisi tiap minggunya, pentas seni drama yang dilakukan sekolahan dan sanggar-sanggar, dan pelatihan-pelatihan seni maupun sastra.

  • Kelusuhan Emosi

Menurut Jameson, post-modern lahir ketika para masyarakat mengalami kelusuhan emosi. Maksudnya, perasaan para masyarakat sudah menghilang. Mereka (masyarakat) kurang untuk berekspresi tentang apa yang dirasakan dan dipikirkannya.

Di Eks TBSU tersebut, pihak terkait (Pemko Medan) nyatanya selama kurang lebih tiga tahun belum melakukan revitalisasi. Itu tandanya emosi apa yang dipikirkannya sudah berkurang atau sama sekali tidak ada. Sebab jika ada, revitalisasi pasti sudah berjalan banyak sehingga melebihi aktivitas sebelum Eks TBSU diambil alih oleh Pemko Medan.

            Contohnya saja yang dikatakan Walikota Medan Bobby Nasution bahwa revitalisasi Eks TBSU tersebut tidak akan menggunakan dana APBD Kota Medan, tetapi ingin menggunakan dana dari pihak investor yang jika didanai oleh investor, maka pihak investor pasti ingin mengambil keuntungan yang banyak.

Selain itu, renovasi Eks TBSU yang sudah dilakukan di open stage pun karena ada pelajar dari Korea Selatan datang berkunjung dan melakukan pertunjukan pada Februari 2023 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun