Mohon tunggu...
Zaidul Ilmi
Zaidul Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ngak banyak Hobi saya, akan tetapi salah satunya adalah membaca buku, terkhusus novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasi Pecel, Warisan Kuliner Nusantara

26 November 2024   22:01 Diperbarui: 26 November 2024   22:26 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pecel atau juga dikenal dengan sebutan pecal, merupakan hidangan yang terbuat dari berbagai jenis sayuran rebus yang disajikan dengan saus kacang. Jenis masakan ini sangat populer, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berbagai jenis daun atau sayuran direbus dan dimakan dengan saus kacang yang dibumbui dengan kencur, asam, garam, dan cabai. Saus kacang inilah yang menjadi kunci dalam menentukan nikmat dari rasa pecel.

Sayuran dalam pecel dapat meliputi kacang panjang, tauge, kangkung, daun singkong, daun pepaya, hingga kol. Pecel memiliki rasa yang gurih, sedikit pedas, dan memberikan sensasi segar dari berbagai sayuran yang ada.

Selain rasanya yang enak, pecel juga memiliki manfaat karena kaya akan gizi. Dalam satu porsi pecel, anda akan mendapatkan serat, antioksidan, dan beragam vitamin yang baik untuk kesehatan.

Pecel umumnya dapat ditemukan di pasar tradisional atau di warung kaki lima pinggir jalan. Salah satu kota yang terkenal dengan pecelnya adalah Madiun, dengan pecel khas Madiun. Kuliner pecel biasanya disajikan dengan pelengkap seperti ayam, lele, atau tempe dan tahu. Di beberapa daerah, mie kuning juga terkadang digunakan sebagai pelengkap.

Kuliner ini sangat terkenal hingga memiliki banyak jenis, seperti:

- Pecel pincuk Madiun, yang merupakan pecel legendaris yang berisi sayuran rebus seperti bayam, taoge, kemangi, kacang panjang, kembang turi, kecambah, kenikir, daun singkong, dan daun pepaya. Pecel pincuk madiun biasanya disajikan dalam pincuk atau ingke dan ditaburi peyek ebi atau kacang.

- Pecel semanggi Surabaya, yang bahan utama adalah daun Semanggi. Selain daun Semanggi, juga dilengkapi dengan toge, dan kangkung yang disiram dengan bumbu khas pecel berbahan dasar ketela dan kerupuk puli yang menjadi pelengkap hidangan tersebut.

- Pecel punten, Pecel khas daerah-daerah di tanah Sunda yang berisi sayuran dan disajikan dengan ketupat.

- Pecel kecombrang, merupakan pecel khas Purwokerto yang memiliki rasa khas karena kecombrangnya.

- Pecel bunga turi, pecel turi tersebut dilengkapi dengan bunga turi yang membuat pecel ini menjadi unik karena rasanya yang manis dan sedikit pahit.

Masing-masing pecel tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang berbeda antara satu dan lainya.

Sejarah Pecel Menurut Murdijati Gardjito, seorang pakar kuliner dari Universitas Gadjah Mada. Dari Babad Tanah Jawi, diketahui bahwa pecel awalnya berasal dari Yogyakarta. Kata pecel berasal dari istilah "dipecel" yang berarti diperas dan dibuang airnya.

Dalam Babad Tanah Jawi juga diceritakan tentang Ki Gede Pamanahan yang menyajikan pecel untuk Sunan Kalijaga. Suatu ketika di siang hari, Sunan Kalijaga bertemu dengan Ki Gede Pamanahan di tepi sungai. Ki Gede kemudian menyuguhkan suatu hidangan yang aneh, yang belum pernah dilihat oleh Sunan Kalijaga sebelumnya. Hal tersebut lantas membuat Sunan Kalijaga penasaran dan bertanya pada Ki Gede.

Ki Gede Pamanahan menjawab pertanyaan itu, "Puniko ron ingkang dipun pecel" yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti "ini adalah dedaunan atau sayuran yang telah direbus dan diperas airnya". Sejak saat itu, sajian tersebut dikenal dengan nama pecel.

Selain dihidangkan sayuran dengan bumbu kacang, pastikan Anda menyantapnya bersama nasi hangat dan hidangan pendukung lainnya. Umumnya, nasi pecel terasa lebih lezat jika disajikan dengan tempe mendoan, tempe bacem, telur, dan jangan lupa peyek kacang atau kerupuk gendar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun