Mohon tunggu...
Zaidul Ilmi
Zaidul Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ngak banyak Hobi saya, akan tetapi salah satunya adalah membaca buku, terkhusus novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasi Pecel, Warisan Kuliner Nusantara

26 November 2024   22:01 Diperbarui: 26 November 2024   22:26 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masing-masing pecel tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang berbeda antara satu dan lainya.

Sejarah Pecel Menurut Murdijati Gardjito, seorang pakar kuliner dari Universitas Gadjah Mada. Dari Babad Tanah Jawi, diketahui bahwa pecel awalnya berasal dari Yogyakarta. Kata pecel berasal dari istilah "dipecel" yang berarti diperas dan dibuang airnya.

Dalam Babad Tanah Jawi juga diceritakan tentang Ki Gede Pamanahan yang menyajikan pecel untuk Sunan Kalijaga. Suatu ketika di siang hari, Sunan Kalijaga bertemu dengan Ki Gede Pamanahan di tepi sungai. Ki Gede kemudian menyuguhkan suatu hidangan yang aneh, yang belum pernah dilihat oleh Sunan Kalijaga sebelumnya. Hal tersebut lantas membuat Sunan Kalijaga penasaran dan bertanya pada Ki Gede.

Ki Gede Pamanahan menjawab pertanyaan itu, "Puniko ron ingkang dipun pecel" yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti "ini adalah dedaunan atau sayuran yang telah direbus dan diperas airnya". Sejak saat itu, sajian tersebut dikenal dengan nama pecel.

Selain dihidangkan sayuran dengan bumbu kacang, pastikan Anda menyantapnya bersama nasi hangat dan hidangan pendukung lainnya. Umumnya, nasi pecel terasa lebih lezat jika disajikan dengan tempe mendoan, tempe bacem, telur, dan jangan lupa peyek kacang atau kerupuk gendar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun