Mohon tunggu...
Muhammad Zaid Al Khoir
Muhammad Zaid Al Khoir Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030029

jangan pernah menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Angkringan Lek Heri, Tetap Beroperasi Walau Pandemi Menghalangi

30 Juni 2021   16:16 Diperbarui: 30 Juni 2021   16:27 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)

Angkringan sudah sangat sering terdengar ditelinga kita, sangat sering dikunjungi oleh orang tua maupun generasi muda terutama mahasiswa, karena selain harganya yang sangat murah juga karena suasana yang diberikan sangat sederhana dan mengajarkan arti kehidupan kedepannya.

menurut berbagai sumber yang saya dapat istilah angkringan berasal dari bahasa Jawa, angkring yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikul serta berbentuk melengkung ke atas. Selain melengkung, angkringan juga ada yang berbentuk gerobak dorong, seperti yang sering kita lihat di pinggiran Kota Yogyakarta.

Angkringan menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gerobak angkringan biasanya ditutupi dengan kain terpal plastik untuk melindungi dari hujan.

Namun seiring berkembangnya zaman, para penjual angkringan mulai memutar otak agar bisa memaksimalkan penghasilan walau hanya menjual makanan di angkringan.

Salah satunya adalah Angkringan Lek Heri, bertempat di Jalan Manggis, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.
Berbeda dengan kebanyakan angkringan yang ada di pinggir jalan, angkringan lek her lebih mempunyai banyak variasi makanan. Nasi dan lauk juga tidak dibungkus langsung oleh kertas minyak ataupun daun pisang, namun langsung diambil dari tempat nasi yang membuat nasi tetap hangat dan enak saat kita makan.

Karena nasi diambil langsung dari tempat nasi, maka kita akan mendapatkan nasi yang banyak dan akan kita kenyang walaupun uang yang kita keluarkan sedikit.

Walaupun angkringan sudah sangat banyak di daerah jogja, namun angkringan lek heri merupakan tempat favorit bagi anak muda, terlebih karena harganya yang murah dan juga tempat yang nyaman apabila digunakan sebagai tempat nongkrong bersama teman-teman maupun mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh kampus.

Saya juga berbincang-bincang dengan Pak Heri, pemilik sekaligus orang yang menjalankan perdagangan angkringan lek heri. Menurut Pak Heri menu yang paling sering dipesan oleh pelanggan adalah menu paket 1, menu paket 1 sendiri menyajikan nasi berporsi besar dengan lauk yang beraneka ragam. Menu paket 1 terdiri dari nasi, sambel ijo, oseng-oseng kikil, orek tempe, oseng-oseng ati ampela, ca jamur, dan juga usus.

Menu Paket 1 Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)
Menu Paket 1 Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)

Pak Heri juga mengatakan bahwa rata-rata pelangan di dominasi oleh anak muda termasuk mahasiswa, karena tempat yang dekat dengan area kos-kosan dan juga akses yang mudah.

Angkringan lek heri berdiri sejak 2019, tetapi banyak perubahan yang sudah dilakukan termasuk dari nama yang awalnya warunge simbok berubah menjadi angkringan lek heri.

Tetapi jika kita membahas tentang nama, ternyata terdapat tiga nama yang sering disebut oleh berbagai pelangan. Sebagian besar menyebut angkringan lek her, sebagiannya ada yang menyebut angkringan simbok, dan yang lainnya menyebut ayam geprek simbok.
Pak heri sendiri tidak mempermasalahkan berbagai penyebutan nama angkringan ini.

Para pelangan yang di dominasi oleh mahasiswa menggunakan angkringan ini sebagai tempat makan dan nongkrong bersama teman-temannya, memesan menu paket 1 yang sangat murah yaitu 5000 rupiah, kalian tidak salah lihat memang benar 5000 rupiah untuk mendapatkan nasi dan berbagai macam lauk yang tadi sudah saya sebutkan.

Selain paket 1, juga ada paket 2 dan 3 yang tidak kalah disukai oleh para pelangan. "Pelangan juga sering pesan paket 2 dan 3 mas, paket 2 lebih mewah daripada paket 1, paket 3 lebih mewah daripada paket 2 hehehe" tutur pak heri sembari tertawa.
Paket 2 sendiri terdiri dari nasi yang lebih banyak daripada paket 1 dengan sambel ijo, kulit ayam krispi, ca jamur, orek tempe, oseng-oseng kikil dan juga srundeng yang ditaburkan diatas nasi. Kita bisa mendapatkan paket 2 hanya dengan merogoh kocek 10.000 rupiah, memang lebih mahal daripada paket 1 karena kita bisa merasakan sensasi kulit ayam krispi yang sangat nikmat.

Menu Paket 2 Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)
Menu Paket 2 Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)

Seperti halnya angkringan lainnya yang terdampak covid-19, angkringan lek heri juga termasuk umkm mengalami dampak dari covid-19. Dampak yang ditimbulkan pandemi terhadap angkringan antara lain aturan tutup lebih awal dan juga jaga jarak saat berada didalam angkringan. "Kemarin waktu covid-19 gempar-gemparnya angkringan juga kena dampak, yang awalnya tutup pukul 01.00 WIB kami jadi tutup pukul 21.00 WIB. Kita sebagai warga yang baik ya harus mengikuti aturan tersebut walau sebenarnya ya nggak mau, tapi mau gimana lagi".

Selain pernah mencoba menu paket 1 dan 2 saya juga mencoba aneka gorengan dan aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate usus, sate ati ampela dan sate sosis. gorengan dijual dengan harga 500 rupiah, dan aneka sate dijual dengan harga yang beragam dilihat dari sate apa yang dibeli pelangan.

Selain menyajikan makanan yang murah dan lengkap angkringan lek her juga memberikan tempat yang luas dan penataan ruang yang nyaman. Tempat parkir juga muat sekitar 25 motor lebih yang merupakan nilai plus angkringan ini, tidak seperti kebanyakan angkringan yang berada dipinggir jalan yang menggunakan jalanan sebagai tempat parkir walau juga ada yang memberikan tempat parkir yang layak seperti angkringan lek heri.

Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)
Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)

Jam operasional angkringan lek heri yaitu buka pada jam 10 pagi karena di waktu siang hari akan banyak pelangan untuk menikmati jam makan siang dan tutup pada jam 1 dini hari, namun karena sekarang masih harus mengikuti aturan pemerintah maka angkringan lek heri tutup pada jam 9 malam.

Pak heri menjelaskan, bahwa setelah buka kami langsung menyiapkan nasi dan berbagai lauk-pauk untuk para pekerja yang makan siang disini. Untuk hal memasak makanan lek heri dibantu oleh dua pekerja yang khusus membantu didapur, sedangkan untuk melayani pelangan dan kasir lek heri melakukannya sembari bergantian dengan anak dan istrinya.
Selain menjual makanan, angkringan lek heri juga menjual berbagai minuman, seperti kopi hitam, nutrisari, es teh, es jeruk, es tape dan lain sebagainya.

Ruangan Dalam Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)
Ruangan Dalam Angkringan Lek Heri (dokumentasi pribadi)

Angkringan ini sudah banyak diketahui oleh berbagai mahasiswa dari berbagai kampus yang berbeda mengingat lokasinya yang dekat dengan berbagai universitas seperti UGM, UNY, Amikom, UIN Sunan Kalijaga, warmindo ini dikenal dengan tempat nongkrong dan makan dengan suasana yang menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun