Angkringan lek heri berdiri sejak 2019, tetapi banyak perubahan yang sudah dilakukan termasuk dari nama yang awalnya warunge simbok berubah menjadi angkringan lek heri.
Tetapi jika kita membahas tentang nama, ternyata terdapat tiga nama yang sering disebut oleh berbagai pelangan. Sebagian besar menyebut angkringan lek her, sebagiannya ada yang menyebut angkringan simbok, dan yang lainnya menyebut ayam geprek simbok.
Pak heri sendiri tidak mempermasalahkan berbagai penyebutan nama angkringan ini.
Para pelangan yang di dominasi oleh mahasiswa menggunakan angkringan ini sebagai tempat makan dan nongkrong bersama teman-temannya, memesan menu paket 1 yang sangat murah yaitu 5000 rupiah, kalian tidak salah lihat memang benar 5000 rupiah untuk mendapatkan nasi dan berbagai macam lauk yang tadi sudah saya sebutkan.
Selain paket 1, juga ada paket 2 dan 3 yang tidak kalah disukai oleh para pelangan. "Pelangan juga sering pesan paket 2 dan 3 mas, paket 2 lebih mewah daripada paket 1, paket 3 lebih mewah daripada paket 2 hehehe" tutur pak heri sembari tertawa.
Paket 2 sendiri terdiri dari nasi yang lebih banyak daripada paket 1 dengan sambel ijo, kulit ayam krispi, ca jamur, orek tempe, oseng-oseng kikil dan juga srundeng yang ditaburkan diatas nasi. Kita bisa mendapatkan paket 2 hanya dengan merogoh kocek 10.000 rupiah, memang lebih mahal daripada paket 1 karena kita bisa merasakan sensasi kulit ayam krispi yang sangat nikmat.
Seperti halnya angkringan lainnya yang terdampak covid-19, angkringan lek heri juga termasuk umkm mengalami dampak dari covid-19. Dampak yang ditimbulkan pandemi terhadap angkringan antara lain aturan tutup lebih awal dan juga jaga jarak saat berada didalam angkringan. "Kemarin waktu covid-19 gempar-gemparnya angkringan juga kena dampak, yang awalnya tutup pukul 01.00 WIB kami jadi tutup pukul 21.00 WIB. Kita sebagai warga yang baik ya harus mengikuti aturan tersebut walau sebenarnya ya nggak mau, tapi mau gimana lagi".
Selain pernah mencoba menu paket 1 dan 2 saya juga mencoba aneka gorengan dan aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate usus, sate ati ampela dan sate sosis. gorengan dijual dengan harga 500 rupiah, dan aneka sate dijual dengan harga yang beragam dilihat dari sate apa yang dibeli pelangan.
Selain menyajikan makanan yang murah dan lengkap angkringan lek her juga memberikan tempat yang luas dan penataan ruang yang nyaman. Tempat parkir juga muat sekitar 25 motor lebih yang merupakan nilai plus angkringan ini, tidak seperti kebanyakan angkringan yang berada dipinggir jalan yang menggunakan jalanan sebagai tempat parkir walau juga ada yang memberikan tempat parkir yang layak seperti angkringan lek heri.
Jam operasional angkringan lek heri yaitu buka pada jam 10 pagi karena di waktu siang hari akan banyak pelangan untuk menikmati jam makan siang dan tutup pada jam 1 dini hari, namun karena sekarang masih harus mengikuti aturan pemerintah maka angkringan lek heri tutup pada jam 9 malam.
Pak heri menjelaskan, bahwa setelah buka kami langsung menyiapkan nasi dan berbagai lauk-pauk untuk para pekerja yang makan siang disini. Untuk hal memasak makanan lek heri dibantu oleh dua pekerja yang khusus membantu didapur, sedangkan untuk melayani pelangan dan kasir lek heri melakukannya sembari bergantian dengan anak dan istrinya.
Selain menjual makanan, angkringan lek heri juga menjual berbagai minuman, seperti kopi hitam, nutrisari, es teh, es jeruk, es tape dan lain sebagainya.