Mohon tunggu...
Zaid Fadhlurrahman
Zaid Fadhlurrahman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN Padang Panjang

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manunggu Ayam Lado Hijau Koto Gadang di Asrama

4 Januari 2025   23:11 Diperbarui: 4 Januari 2025   23:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di asrama MTsN Padang terdengar riuh suara anak-anak dari ruang tengah. Sore itu semua anak menunggu dengan tidak sabar makanan sore yang sangat diminati yaitu Ayam Lado Hijau Koto Gadang. Aroma pedas yang menggugah selera sudah tercium dari jauh yang membuat perut mereka semua menjadi keroncongan.

Diantara anak-anak itu terdapat 3 sahabat yaitu Alif, Lyla, Dan Doni. Alif adalah sosok yang ceria dan penuh energy. Ia selalu menjadi pemimpin permainan dan menghidupkan suasana. Lila adalah gadis pendiam, namun cerdas. Ia senang membaca dan seringkali mengeluarkan ide-ide Brilian saat teman-temannya kebingungan. Doni adalah si jenius dan juga pemikir, tetapi ia sedikit malu dan ia lebih suka mengamati ketimbang berbicara. Mereka semua tiga serangkai yang selalu bersama.

"Dengar aku yakin ayam Lado Hijau kali ini pasti rasanya pedas!" seru Arif dengan wajah yang bersemangat.

"Kalau tidak pedas aku bisa protes!" Lila menambahkannya. Senyum nakal terlintas di wajahnya. "Ayam Lado Hijau memang seharusnya menggugah selera, bukan sebaliknya.

Doni hanya tersenyum mendengar mereka berdua. "Kita hanya perlu sabarmenunggu, makanan yang enak butuh waktu yang lama untuk disiapkan." Katanya meski dari tadi Doni sudah lama menahan rasa lapar.

Di tengah perdebatan yang terjadi di antara tiga sahabat tersebut terdengar suara gaduh dari daerah dapur asrama.

"Siapapun tolong Amak beliin garam di warung!" Seru amak dengan wajah yang panik.

Arif dan teman-temannya yang kebetulan sedang duduk di dekat area dapur langsung pergi ke tempat amak dapur untuk melihat situasi yang sedang terjadi.

"Ada apa Mak!" Arif yang panik langsung berlari ke tempat Amak untuk membantu Amak.

"Rif tolongin Amak beliin garam 2 bungkus di warung tek Nur" Seru Amak dengan wajah yang l  ega karena ada yang membantunya. Tanpa garam Ayam Lado Hijau AmaK pasti kurang enak.

Tanpa banyak basa-basi Arif langsung pergi ke warung tek Nur untuk membeli garam sedangkan Lila dan Doni baru sampai di tempat Amak.

"Mak ke mana Arif Mak" Lila yang penasaran langsung bertanya kepada Amak.

"Tadi Amak minta tolong ke Arif untuk beliin garam di warung tek Nur!" Seru Amak menjelaskan. " Tunggu aja dulu," tambahnya.

Karena tidak mau tenggelam dalam kebosanan, Doni Yang penasaran tentang sejarah, bahan serta langkah-langkah dalam membuat ayam botol hijau bertanya kepada Emak.

"Mak  boleh nggak jelasin ke kami sejarah dan bahan serta langkah-langkah dari Ayanm Lado Hijau" Ucap Doni dengan penuh penasaran.

"Ayam Lado Hijau merupakan salah satu hidangan khas dari Koto Gadang, sebuah daerah di Bukittinggi, Sumatera Barat. Hidangan ini menjadi populer karena ada cita rasanya yang pedas dan segar yang menggambarkan keanekaragaman kuliner Minangkabau. Ayam Lado Hijau biasanya disajikan dalam berbagai acara. Dari perayaan keluarga hingga acara adat. Bahan-bahannya yaitu 1 kg ayam  potong sesuai selera, 200 ml santan, 10 sampai 15 buah cabe hijau sesuai dengan selera, 5 siung bawang merah, 1 cm lengkuas, 2 batang serai, ambil bagian putihnya, 1 sendok teh garam, 1 sendok teh gula pasir, daun kemangi secukupnya, minyak goreng untuk menumis." Jelas Amak.

Doni yang masih belum puas terus memberikan pertanyaan kepada Amak. "Mak coba jelaskan lagi ke kami apa saja langkah-langkah, alat, dan nilai gizi dari Ayam Lado Hijau Koto Gadang!"Seru Doni dengan penuh semangat.

Amak yang sudah terlanjur bercerita tidak bisa menolak permintaan dari Donipun dengan pasrah bercerita dengan panjang lebar lagi.

"Nah ini Mak jelasin. Alat-alat yang harus kita gunakan adalah kuali, spatula, tutup kuali, blender, atau ulekan, tenong, dolenan, sapu tangan, pisau, dan kompo. Untuk langkah-langkah, yang pertama cuci bersih ayam yang sudah dipotong, lumuri dengan sedikit garam dan biarkan selama 15 menit agar bumbu meresap yang. Kedua haluskan semua bahan bumbu halus cabai hijau, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, serai, garam, dan gula menggunakan blender atau ulekan hingga halus. Yang ketiga panaskan minyak dalam wajan, aduk rata dengan bumbu hingga ayam berlalut oleh bumbu, tambahkan santan jika ingin creamy, aduk rata, masak dengan api sedang hingga ayam matang dan bumbunya meresap sekitar 20-30 menit. Yang keempat setelah ayam matang masukkan daun kemangi dan masak selama 2 sampai 3 menit hingga layu. Yang kelima angkat ayam lada hijau dari wajan, disajikan hangat. Hidangkan bersama nasi hangat nasi putih."Jelas Amak dengan panjang lebar

" Mengenai nutrisi dari Ayam Lado Hijau pastinya sehat. Mulai dari ayam sebagai sumber protein hewani yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Bahan-bahan seperti daun kemangi dan cabai mengandung vitamin A dan C yang baik untuk sistem imun. Mengandung mineral seperti zat besi, kalsium dan magnesium yang penting bagi kesehatan tulang dan darah. Yang terakhir sayuran yang digunakan untuk akan menambah serat yang baik untuk pencernaan tambah Amak dengan  sedikit lega menandakan Amak sudah selesai bercerita.

"Oh Ternyata banyak sekali yang harus kita ketahui sebelum memasak Ayam Lado Hijau" ucap Doni dengan nada puas Setelah mendengar penjelasan dari Amak.

" Enggaklah kan cuma tinggal masak aja, apa susahnya" sela Lila dengan wajah centilnya .

"Nggak semua itu loh La banyak hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Ayam Lado Hijau seperti untuk mendapatkan rasa pedas yang lebih kuat kita menambahkan jumlah cabai  sesuai selera. Santan bisa dihilangkan jika ingin membuat yang lebih sehat dan rendah kalori.Ayam dapat dimaninasi dengan bumbu semalaman untuk rasa yang lebih meresap" terang Dino.

Ditengah perdebatan antara Dino dan Lila akhirnya yang ditunggu-tunggupun dating. Arif berlari ke arah dapur sambil membawa dua bungkus garam yang sudah dia beli di warung tek Nur.

"Mak Ini garamnya sudah saya beli Mak" Arif langsung memberikan garam yang sudah ia beli ke Mak dapur.

"Makasih ya Arif akhirnya Ayam Lado Hijau Amak sudah sempurna." Ucap Amak sambil memasukkan garam ke dalam  Ayam Lado Hijau. "Silakan tunggu aja dulu di luar." Ucap Amak  menyuruh Arif dan teman-temannya menunggu di luar sampai sempurna.

Alif dan teman-teman pun menunggu di luar. Karena waktu terasa sangat lambat, dan ketika sahabat itu memutuskan untuk mengalihkan perhatian dengan bercerita. Alif mulai menceritakan kisah seram tentang hantu asrama yang katanya sering berkeliaran di malam hari. Lila menggoyangkan kakinya antusias mendengakan cerita. Doni yang tidak terbiasa dengan cerita horor ikut-ikutan terjebak dalam suasana meski terkadang ia mengernyitkan dahi.

"Dan hantu itu muncul tepat di tengah malam." Arif berkata dramatis. "Siapa yang berani menggangguku akan kehilangan makan malamnya" Ucapnya dengan suara keras yang membuat ia diperhatikan oleh teman-temannya.

 Alif termakan rasa malu langsung bersembunyi di balik tubuh Doni yang membuat Doni tidak bisa menahan tawanya. "Beruntung kita akan makan sore hari ini hantu itu tidak akan dapat mengganggu kita" Ucap Doni.

Mereka semua ikut tertawa. Akan tetapi rasa lapar yang terus menggerogoti perut mereka makin tinggi. Lilapun melihat ke arah jam dinding dan dengan wajah yang senang serta suara setengah berteriak ia berkata "Waktu makan kita sudah dekat. "

Tiba-tiba dengan secepat kilat aroma dari Ayam Lado Hijau yang sangat menggugah selera mulai menyebar ke seluruh ruangan. Ketiga sahabat itu langsung kegirangan. Dengan bersemangat Alif langsung berteriak "Itu pasti Ayam Lado Hijau.

 Tak lama kemudian pelayan kantin muncul dengan nampan yang dipenuhi dengan nasi dan Ayam Lado Hijau spesial buatan Amak dapur. Saat nampan tersebut diletakkan di atas meja maka bertiga langsung secara serempak membaca doa makan dan dengan mata yang penuh dengan rasa penasaran apakah sesuai dengan perkiraan, mereka langsung mengambil piring dan mengambil Ayam Lado Hijau ditambah dengan nasi hangat.

Saat mereka mulai makan, Arif yang sangat menyukai rasa pedas langsung mendengarkan semua kata pujian yang ia tahu "Wow Ini enak sekali, bumbunya pas, nikmat sekali, pokoknya mantul deh."

Lila mengangguk menandakan Ia setuju. "Ini sangat cocok untuk sore ini perpaduan pedas dari ayam dan hangatnya nasi bercampur dengan dinginnya hari di sore ini. Kita harus berterima kasih kepada Amak dapur" Ucap Lila menambahkannya.

Doni yang meskipun lebih pendiam juga menanggapi pembicaraan dari teman-temannya "aku tidak pernah menyangka menunggu bisa seindah ini." Katanya sambil tersenyum.

Mereka menikmati setiap suap sambil bercerita tentang banyak hal mulai dari persiapan pekerjaan di sekolah sampai rencana nikah. Tawa dan canda mengisi meja membuat suasana semakin hangat.

Ketika makanan mulai habis Alif berkata," kita seharusnya bersyukur bisa berbagi momen seperti ini. Ayam Lado Hijau memang enak tapi kebersamaan kita jauh lebih berarti."

Lila pun mengangguk menyetujuinya "Ya kita harus sering berkumpul dan menikmati makanan bersama seperti ini."

Doni yang biasanya pendiam tiba-tiba ia mulai bicara "suatu hari nanti kita harus bisa memasaknya sendiri!"

Mereka bertiga pun tertawa menceritakan keseruan selama di dapur asrama tadi. Malam itu mereka tidak hanya menyenangkan kerut tetapi juga mempererat persahabatan yang telah terjalin. Dan saat mereka menatap langit malam mereka tahu bahwa makanan yang enak itu hanyalah penangkap dari kebersamaan yang tak ternilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun