Mohon tunggu...
Zaid Fadhlurrahman
Zaid Fadhlurrahman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN Padang Panjang

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manunggu Ayam Lado Hijau Koto Gadang di Asrama

4 Januari 2025   23:11 Diperbarui: 4 Januari 2025   23:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak semua itu loh La banyak hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Ayam Lado Hijau seperti untuk mendapatkan rasa pedas yang lebih kuat kita menambahkan jumlah cabai  sesuai selera. Santan bisa dihilangkan jika ingin membuat yang lebih sehat dan rendah kalori.Ayam dapat dimaninasi dengan bumbu semalaman untuk rasa yang lebih meresap" terang Dino.

Ditengah perdebatan antara Dino dan Lila akhirnya yang ditunggu-tunggupun dating. Arif berlari ke arah dapur sambil membawa dua bungkus garam yang sudah dia beli di warung tek Nur.

"Mak Ini garamnya sudah saya beli Mak" Arif langsung memberikan garam yang sudah ia beli ke Mak dapur.

"Makasih ya Arif akhirnya Ayam Lado Hijau Amak sudah sempurna." Ucap Amak sambil memasukkan garam ke dalam  Ayam Lado Hijau. "Silakan tunggu aja dulu di luar." Ucap Amak  menyuruh Arif dan teman-temannya menunggu di luar sampai sempurna.

Alif dan teman-teman pun menunggu di luar. Karena waktu terasa sangat lambat, dan ketika sahabat itu memutuskan untuk mengalihkan perhatian dengan bercerita. Alif mulai menceritakan kisah seram tentang hantu asrama yang katanya sering berkeliaran di malam hari. Lila menggoyangkan kakinya antusias mendengakan cerita. Doni yang tidak terbiasa dengan cerita horor ikut-ikutan terjebak dalam suasana meski terkadang ia mengernyitkan dahi.

"Dan hantu itu muncul tepat di tengah malam." Arif berkata dramatis. "Siapa yang berani menggangguku akan kehilangan makan malamnya" Ucapnya dengan suara keras yang membuat ia diperhatikan oleh teman-temannya.

 Alif termakan rasa malu langsung bersembunyi di balik tubuh Doni yang membuat Doni tidak bisa menahan tawanya. "Beruntung kita akan makan sore hari ini hantu itu tidak akan dapat mengganggu kita" Ucap Doni.

Mereka semua ikut tertawa. Akan tetapi rasa lapar yang terus menggerogoti perut mereka makin tinggi. Lilapun melihat ke arah jam dinding dan dengan wajah yang senang serta suara setengah berteriak ia berkata "Waktu makan kita sudah dekat. "

Tiba-tiba dengan secepat kilat aroma dari Ayam Lado Hijau yang sangat menggugah selera mulai menyebar ke seluruh ruangan. Ketiga sahabat itu langsung kegirangan. Dengan bersemangat Alif langsung berteriak "Itu pasti Ayam Lado Hijau.

 Tak lama kemudian pelayan kantin muncul dengan nampan yang dipenuhi dengan nasi dan Ayam Lado Hijau spesial buatan Amak dapur. Saat nampan tersebut diletakkan di atas meja maka bertiga langsung secara serempak membaca doa makan dan dengan mata yang penuh dengan rasa penasaran apakah sesuai dengan perkiraan, mereka langsung mengambil piring dan mengambil Ayam Lado Hijau ditambah dengan nasi hangat.

Saat mereka mulai makan, Arif yang sangat menyukai rasa pedas langsung mendengarkan semua kata pujian yang ia tahu "Wow Ini enak sekali, bumbunya pas, nikmat sekali, pokoknya mantul deh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun