Menurut Mayer and Knox (2006), gerakan Slow Food difokuskan untuk melawan hilangnya kekhasan lokal dari makanan, kepedulian terhadap lingkungan, memberikan suasana yang menyenangkan, dan keramah tamahan masyarakat. Memberikan sebuah pengalaman yang baru bagi wisatawan dan sebagai bentuk pelestarian warisan makanan lokal ditengah semakin berkembangnya industri makanan cepat saji.
Jaringan anggota gerakan Slow Food terdiri dari produsen, juru masak, akademisi, dan aktivis makanan yang tersebar luas di benua Amerika, Eropa, Asia, Oceania, dan Afrika. Â Di Indonesia sendiri komunitas slow food sudah tersebar ke berbagai wilayah, seperti Jakarta, Kalimanta, Bali, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat
penulis : Zaidan Haikal Nabhan Yafi (Mahasiswa KIP STP Trisakti)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H