Mohon tunggu...
zaidan fadhlurrahman
zaidan fadhlurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas IBN KHALDUN BOGOR, hobi : Photography,videography

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pengaruh Komunikasi Massa Terhadap Lagu "Garam & Madu" : Analisis Teori Dan Dampak Pada Audiens

17 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
trending lagu Garam & Madu yang dinyanyikan Tenxi, Naykilla dan Jemsii. Lagu ini  dikaitkan dengan pengaruh komunikasi massal. (Sumber : Youtube)

Komunikasi massa memiliki peran yang signifikan dalam memengaruhi penerimaan karya seni, termasuk musik, oleh audiens yang luas. Dalam konteks ini, lagu "Garam Madu" menjadi contoh menarik bagaimana media massa dapat membentuk persepsi publik, menyebarkan pesan budaya, dan menciptakan diskusi sosial di kalangan masyarakat. Saat ini industri permusikan sngatlah mengalami kemaujuan yang signifikan, termasuk di Indonesia.

"Garam dan Madu" resmi dirilis pada 21 Desember 2024, namun baru belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Lagu ini menjadi viral berkat banyaknya pengguna TikTok yang menggunakan potongan lagunya sebagai latar belakang video kreatif mereka.

Potongan lirik lagu Garam dan Madu yang viral di TikTok yakni, "Sakit dadaku ku mulai merindu ku bayangkan jika kamu tidur di sampingku."Popularitasnya juga melejit karena masuk ke dalam trending musik di YouTube.

Ketiga penyanyi sekaligus komposer, yaitu Tenxi, Naykilla, dan Jemsii, bekerja sama menciptakan lagu yang tidak hanya menarik secara musikal tetapi juga emosional. Dalam kolom deskripsi video YouTube, disebutkan bahwa lirik lagu ini ditulis oleh Joan Pasha Syahputra, James Yusufa Diraja Nugroho, dan Nayya Rahmania. Perpaduan ini menghasilkan karya yang tidak hanya catchy tetapi juga mendalam.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi massa terhadap lagu "Garam Madu", baik dari segi penyebaran pesan maupun dampak sosialnya. Analisis ini akan mencakup teori komunikasi yang relevan, model komunikasi yang digunakan, dan bagaimana proses perkembangan komunikasi memengaruhi popularitas lagu tersebut.

"Garam Madu" adalah lagu yang mengusung tema kehidupan sosial dan hubungan manusia. Dengan lirik yang mendalam dan melodi yang khas, lagu ini mencerminkan realitas sosial dengan pesan yang kuat. Lagu ini mulai populer setelah dipromosikan melalui berbagai platform media massa, termasuk televisi, dan media digital.

Lagu ini menonjol karena kemampuannya menyentuh audiens dari berbagai latar belakang, sekaligus memicu diskusi tentang isu-isu yang diangkat dalam liriknya. Promosi yang dilakukan melalui media massa menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan daya jangkau lagu ini.

Lagu ini mengisahkan kompleksitas hubungan cinta yang penuh rasa rindu sekaligus keraguan. Berbeda dari lagu cinta biasa, "Garam dan Madu" membawa nuansa baru dengan memadukan tiga bahasa dalam liriknya: Inggris, Jawa, dan Indonesia. Hal ini menjadikannya terasa berbeda dan relatable bagi banyak orang, terutama mereka yang pernah mengalami dilema serupa.

Dalam artikel ini, juga  mengulas bagaimana bahasa digunakan untuk mengekspresikan tema, emosi, dan karakter unik lagu tersebut.

1. Pemilihan Diksi yang Puitis dan Simbolis

Salah satu kekuatan utama dalam lagu ini adalah penggunaan diksi yang puitis. Judul "Garam dan Madu" sendiri sudah memberikan gambaran metaforis tentang dualitas hidup, yaitu pahit dan manis. Garam melambangkan rasa sakit, perjuangan, dan tantangan, sedangkan madu mencerminkan kebahagiaan, cinta, dan penghiburan. Dalam liriknya, penulis lagu berhasil menghadirkan keseimbangan antara dua elemen ini untuk menggambarkan dinamika hubungan manusia yang kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun