Mohon tunggu...
A Zaidan An Naafi
A Zaidan An Naafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ketidakseimbangan pada Asupan Makanan

6 Juni 2024   21:10 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:24 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses ini terjadi terutama di hati, di mana asam amino tertentu dapat diubah menjadi glukosa untuk menjaga kadar gula darah dan menyediakan energi bagi sel. Selain itu, asam amino juga dapat digunakan untuk produksi energi melalui proses deaminasi oksidatif. Dalam proses ini, asam amino dilepaskan dari gugus aminonya, kemudian diubah menjadi amonia dan akhirnya urea untuk diekskresi, sedangkan kerangka karbon yang tersisa dapat digunakan untuk produksi energi melalui jalur seperti siklus asam sitrat (Burd et al. 2019)(Gambar 2).
 

Gambar 2. Metabolisme Asam Amino | Sumber: DAV University
Gambar 2. Metabolisme Asam Amino | Sumber: DAV University

Masyarakat perlu mengatur porsi makannya untuk memenuhi nutrisinya agar tidak berlebih. Konsumsi makronutrien secara berlebihan, seperti lemak, karbohidrat, dan protein, menyebabkan perbedaan respons metabolik. Kasus yang sering terjadi adalah konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebihan namun jarang terjadi pada konsumsi protein berlebih. Mengkonsumsi lemak makanan secara berlebihan biasanya mengakibatkan kelebihan energi disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa, yang berpotensi menyebabkan obesitas(Liu et al. 2017). 

Pola makan tinggi lemak, terutama yang kaya akan lemak jenuh, juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan kardiovaskular dan sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko gangguan metabolik seperti diabetes tipe 2 (Villegas et al. 2009). Hal ini terjadi juga saat kita mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan menyebabkan konversi karbohidrat berlebih juga berkontribusi penyakit obesitas dan fluktuasi gula darah (Leaf dan Antonio 2017).
Konsumsi protein secara berlebihan berbeda dalam efek metaboliknya. Protein berlebih cenderung tidak disimpan sebagai lemak dibandingkan dengan lemak dan karbohidrat. 

Sebaliknya, protein terutama digunakan untuk sintesis protein, pengeluaran energi, dan memiliki efek termal yang lebih tinggi dari makanan. Pemberian protein yang berlebihan dapat meningkatkan sintesis protein otot, yang berpotensi meningkatkan pengeluaran energi dan berdampak positif pada komposisi tubuh. Selain itu, sifat protein yang mengenyangkan dapat membantu individu merasa lebih kenyang untuk waktu yang lebih lama, yang berpotensi mengurangi asupan kalori secara keseluruhan (Leaf dan Antonio 2017).

Ketidakseimbangan makronutrien dalam asupan makan di khususnya Indonesia perlu adanya perbaikan dengan cara meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan yang seimbang. Data pada artikel yang dibuat ini menunjukkan bahwa kelebihan asupan karbohidrat dan lemak, serta kurangnya asupan protein, dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, seperti obesitas, penyakit kronis, dan gangguan metabolik. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang lebih luas tentang pentingnya memperhatikan proporsi asupan protein, karbohidrat, dan lemak dalam diet sehari-hari, serta perlunya kebijakan dan program pemerintah yang mendukung promosi pola makan sehat. Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan protein yang cukup dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, sehingga upaya untuk memperbaiki ketidakseimbangan makronutrien dalam asupan makan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
 

DAFTAR PUSTAKA

Budiastutik I, Nugraheni A. 2018. Determinants of Stunting in Indonesia: A Review Article. Int J Heal Res. 1(1):2620--5580.

Burd NA, McKenna CF, Salvador AF, Paulussen KJM, Moore DR. 2019. Dietary protein quantity, quality, and exercise are key to healthy living: A muscle-centric perspective across the lifespan. Front Nutr. 6.doi:10.3389/fnut.2019.00083

Cena H, Calder PC. 2020. Defining a Healthy Diet: Evidence for The Role of Contemporary Dietary Patterns  in Health and Disease. Nutrients. 12(2). doi:10.3390/nu12020334.

DAV University. METABOLISM OF AMINO ACIDS-GENERAL ASPECTS. https://www.davuniversity.org/images/files/study-material/BCH103-7.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun