Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edward Coke: Actus Reus dan Mens Rea Pada Kasus Korupsi di Indonesia

5 Desember 2024   11:19 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:36 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Menentukan Kesalahan Hukum

  • Actus reus berarti tindakan atau perbuatan (fisik) yang melanggar hukum. Hal ini mengacu pada perbuatan nyata yang dilakukan oleh pelaku.
  • Mens rea berarti niat atau kesadaran (mental) untuk melakukan tindakan tersebut. Ini menunjukkan sikap batin atau kesengajaan pelaku.

Contoh: Jika seseorang menabrak orang lain karena kecelakaan (tanpa niat), tindakan tersebut mungkin memenuhi actus reus, tetapi tidak memenuhi mens rea.

2. Membedakan Tindak Pidana

Dengan memahami kedua konsep ini, hakim dan penegak hukum dapat membedakan jenis tindak pidana, misalnya:

  • Kesengajaan: Ada mens rea yang kuat (niat membunuh dalam kasus pembunuhan).
  • Kelalaian: Tidak ada niat (seperti dalam kasus kecelakaan lalu lintas karena kelalaian).
  • Strict Liability: Hanya membutuhkan actus reus tanpa mens rea (contoh: pelanggaran lalu lintas).

3. Mencegah Ketidakadilan

Pemahaman yang baik tentang actus reus dan mens rea membantu memastikan bahwa seseorang tidak dihukum atas tindakannya tanpa bukti niat atau kesalahan. Ini penting untuk menjamin keadilan.

4. Memahami Unsur Tindak Pidana

Dalam hukum pidana, unsur tindak pidana biasanya mencakup:

  • Perbuatan melawan hukum (actus reus).
  • Kesalahan atau niat (mens rea).
  • Tidak adanya pembenaran (contoh: membela diri).

Keduanya harus dibuktikan untuk membangun kasus yang kuat.

5. Menyesuaikan Hukuman dengan Kesalahan

Memahami tingkat mens rea (seperti niat jahat, kelalaian, atau ketidaktahuan) dapat mempengaruhi keputusan tentang tingkat hukuman yang pantas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun