Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   15:16 Diperbarui: 28 November 2024   15:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kategori Kepemimpinan “Raos Gesang” Mangkunegaran IV

Konsep Raos Gesang menitikberatkan pada kemampuan pemimpin untuk memahami dan mengelola rasa hidup. Seorang pemimpin harus mampu merasakan dan memahami perasaan dirinya sendiri serta orang lain. Sub-prinsipnya meliputi:

1. Bisa rumangsa, ojo rumangsa bisa:
Pemimpin harus memiliki self-awareness (kesadaran diri) dan empati. Artinya, seorang pemimpin tidak hanya menganggap dirinya mampu tetapi juga memahami kesulitan orang lain. Kesadaran ini menumbuhkan kemampuan untuk memberikan solusi berdasarkan kebutuhan yang nyata.

2. Angrasa Wani:
Mengajarkan keberanian dalam bertindak, berinovasi, dan mengambil risiko. Pemimpin yang angrasa wani tidak takut salah dan terus belajar dari kegagalan.

3. Angrasa Kleru:
Seorang pemimpin harus berjiwa ksatria, mampu mengakui kesalahan, dan tidak menyalahkan orang lain. Prinsip ini mencerminkan tanggung jawab dan integritas.

4. Bener tur pener:
Pemimpin tidak hanya bertindak benar, tetapi juga tepat dan sesuai konteks. Prinsip ini menghindari kesalahan meskipun niat awalnya baik.

2. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Mangkunegaran IV

Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin harus menghindari sikap berlebihan atau kesombongan. Prinsip yang diajarkan meliputi:

1. Aja Gumunan (jangan mudah kagum):
Pemimpin tidak boleh terpesona oleh hal-hal dangkal atau keindahan semu. Sikap ini mendorong rasionalitas dalam pengambilan keputusan.

2. Aja Kagetan (jangan mudah kaget):
Pemimpin harus stabil secara emosional, tidak mudah panik menghadapi situasi yang tidak terduga. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dari pengikutnya.

3. Aja Dumeh (jangan mentang-mentang):
Larangan untuk bersikap sombong atau memanfaatkan kekuasaan secara sewenang-wenang. Pemimpin yang aja dumeh menjaga kerendahan hati dan menghormati orang lain.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun