Mohon tunggu...
Zahrah Izzati
Zahrah Izzati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bait-Bait untuk Ibu

7 Januari 2016   08:07 Diperbarui: 7 Januari 2016   08:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

untuk Ibuku:

sekalipun ingin, tidak ada yang sanggup kuucap

kata-kata takkan cukup menjelaskan tentang rasa sayangku yang begitu dalam,

sedang kasih sayangmu masih terus menghidupi jiwa juga tubuhku,

laksana pancaran mata air zam-zam,

takkan kering meski melewati kemarau panjang,

takkan habis meski terus diteguk mulut-mulut yang haus

 

Ibu, engkaulah perantara kasih sayang Tuhan

di dalam tubuhmu aku pernah meringkuk,

mengambil saripati kehidupan dan bernafas bersamamu

ingatkah engkau waktu dimana kita tak mungkin terpisahkan?

Tidak walau hanya sekejap jeda

Lalu kau rela melewati batas antara hidup dan mati demi kahadiranku ke dunia

Dari belaian tanganmu aku tumbuh dan menjadi dewasa

 

Ibu, surgaku bukan di telapak kakimu

Tapi restu yang kau beri di setiap langkah dan pilihan hidupku

Juga hatimu yang menyimpan ampunan tak terbatas untuk segala kesalahanku

Andai kaulah kunci surgaku,

Ku yakin akan kau bukakan selebar-lebarnya pintu surga untukku

 

Ibu, jika benar di dunia ini ada kisah cinta yang sejati

Akan ku tulis kisah cintamu di halaman pertama

Darimu aku mengenal cinta, yang pertama dan takkan pernah berakhir

Cinta yang tak pernah meminta atau menuntut

Cinta yang memahami dan selalu hanya memberi

 

Ibu, ke dalam pelukmu aku selalu ingin pulang

Rumah yang paling nyaman

Tempatku bermanja di saat lelah mendera

Obat bagi segala luka dan duka

 

Ibu, tak terhitung apa yang telah kau beri untukku

Hutang itu takkan sanggup kubayar, dan tidak pula akan kau minta

rasa terimakasih mungkin takkan mengubah apa-apa

tapi Ibu, izinkan kupersembahkan bait-bait ini untukmu

semoga cukup untuk menggembirakan hatimu yang sederhana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun