Perilaku bullying memiliki berbagai ciri yang harus dikenali baik oleh pendidik dan orangtua, sebab dampak negatif yang dihasilkan oleh perilaku bullying ini tidak hanya berpengaruh pada pelaku bullying akan tetapi juga pada korban bullying. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah adanya bullying, Sekolah perlu bekerjasama untuk mengadakan suatu program layanan bimbingan dan konseling. Menurut Dutcova (2003) perlunya kesejahteraan spiritual untuk mengatasi perilaku bullying. Beranjak dari pemikiran inilah perlunya disusun sebuah program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual agar perilaku bullying ini dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Antiri, Kwasi Otopa (2016). Jenis-Jenis Bullying di Sekolah Menengah Atas di Ghana. Jurnal Pendidikan dan Praktek, Hal. 7, Nomor 36, 2016.
Â
Baldry, Anna C. & Farrington, David P. (2000). Penindas dan Berandalan: Karakteristik Pribadi dan Gaya Orang Tua. Jurnal Psikologi Sosial Komunitas & Terapan, 10:17-31 (2000).
Â
Dhar, Rajib Lochan (2012). Mengapa Mereka Membully? Perilaku Bullying dan Implikasinya pada Pelaku Bullying. Jurnal Kesehatan Perilaku Tempat Kerja, 27:79-99, 2012.
Â
Dyer, Kevin & Teggart, Tom (2007). Pengalaman Bullying terhadap Pengguna Layanan Kesehatan Mental Anak dan Remaja: Survei Percontohan. Praktek Perawatan Anak, 13:4, 351-365.
Â
Glover, D., Gough, G., Jhonson, M., dan Cartwright, N. (2000). Bullying di 25 Sekolah Menengah: Insiden, Dampak dan Intervensi. Penelitian Pendidikan, 42:2, 141-156.
Â
Jan, MS. Afroz & Husain, Shafqat (2015). Bullying di Sekolah Dasar: Penyebab dan Dampaknya Terhadap Siswa. Jurnal Pendidikan dan Praktek, Hal. 6, Nomor 19, 2015.
Â
Nansel, TR, Overpeck, M., Pilla, RS, Ruan, WJ, Simons-Morton, B., & Scheidt, P. (2001). Perilaku Penindasan di Kalangan Remaja AS: Prevalensi dan Hubungannya dengan Penyesuaian Psikososial. Jurnal American Medical Association, 25 April 2001 -- Hal. 285, No.16.
Â
Swearer, SM & Doll, B. (2001). Bullying di Sekolah. Jurnal Pelecehan Emosional 2:2-3, 7-23.