Mohon tunggu...
Zahwa Maiyona
Zahwa Maiyona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Perilaku Bullying di Sekolah

18 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh

Zahwa Maiyona

Vera Sardila

Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau

ABSTRAK

Artikel ini memberikan gambaran bagaimana perilaku bullying terjadi di dunia pendidikan, terutama sekolah. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif analisis, dengan mencari hal-hal terkait dengan bullying yang terjadi di sekolah. Bullying merupakan salah satu permasalahan di sekolah dan sulit untuk dihilangkan. Bullying telah menjadi perhatian luas, namun bullying belum menunjukkan angka penurunan. Banyak efek negatif yang ditimbulkan dari bullying, baik dari orang yang kena bullying (korban) maupun pelaku bullying. Guru bimbingan dan konseling sebagai aktor penting dalam dunia pendidikan perlu memperoleh informasi untuk mengatasi permasalahan ini. Sebab bila perilaku bullying sudah menjadi hal yang biasa dilakukan, akan mengakibatkan proses pendidikan akan menjadi tidak baik. Setiap orang bebas melakukan tindakan yang akan mengakibatkan terganggunya proses pendidikan di sekolah. Dalam kondisi seperti ini, bimbingan dan konseling sangat berperan penting dalam memperbaiki dan menghilangkan perilaku bullying yang ada di sekolah. Dengan begitu, kondisi yang semestinya akan tercipta dalam lingkungan sekolah, yaitu saling menghargai dan menghormati.


Kata kunci: perilaku, bullying di sekolah, bimbingan dan konseling

PENDAHULUAN

Para peneliti di dunia telah mempelajari bullying hampir 30 tahun lamanya untuk memberikan dasar empiris pada program dan strategi prevensi dan intervensi. Bullying hampir terjadi di seluruh lini, baik di sekolah, rumah dan tempat kerja. Baik itu peneliti, masyarakat, orangtua yang harus mencoba untuk memahami bagaimana perilaku remaja apakah mereka terlibat langsung dalam bullying atau mereka tidak mampu melakukan apapun untuk menghentikan perilaku bullying yang terjadi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan separuh anak merupakan pem-bully dan separuh lagi merupakan korban bully. Anak laki-laki diidentifikasi lebih banyak menjadi pem-bully dibandingkan perempuan. Namun, anak perempuan cenderung memperpanjang proses bullying dengan membuat korban menderita berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Selama lebih dari dua dekade bullying telah menjadi perhatian sarjana pendidikan, psikologis dan praktisi hukum. Namun, walaupun menjadi perhatian kasus bullying tidak menampakkan angka penurunan (Swearer et al, 2014). Fenomena bullying tampaknya akan selalu ada dimanapun manusia berada yang dirasa semakin meluas seiring dengan meningkatnya tindak kekerasan (Huggins, 2016). Di dunia pendidikan bullying merupakan salah satu masalah sosial yang cukup berkembang. Bullying terjadi hampir disemua tingkat kelas dan seluruh negara, setidaknya ada 10% anak-anak di sekolah dasar yang mengalami bullying di sekolah. Menangani masalah bullying sama artinya sebagai cara untuk mencegah episode kekerasan berikutnya. Perilaku bullying dan agresi dianggap bukan lagi sebagai masalah individu, akan tetapi dipahami sebagai masalah yang kompleks dari lingkungan, sosial, komunitas dan keluarga." Perilaku bullying dalam konteks ekologi sosial terjadi karena adanya interaksi antara individu pengganggu dan korban.

Bullying merupakan perilaku agresif berupa serangan fisik, sosial, verbal, cyber dan psikologis yang mengintimidasi korbannya dengan tujuan untuk memberikan rasa takut yang dilakukan oleh orang yang lebih kuat kepada orang yang lemah. Namun, terkadang justru orang yang mem-bully berbalik menjadi korban orang yang di-bully. Seperti kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki yang menyalahkan orangtuanya dan kasus penembakan yang terjadi di sekolah setelah diselidiki ternyata pelaku penembakan merupakan orang yang selalu diintimidasi oleh korban. Bullying terhubung dengan perilaku kejahatan, kriminal, kekerasan dan perilaku anti sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun