Mohon tunggu...
Zahwa Aurellya Azhari
Zahwa Aurellya Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! Saya seorang mahasiswa di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengulas Musikalisasi Puisi Chairil Anwar "Derai-Derai Cemara" - Banda Neira

1 Juli 2023   05:13 Diperbarui: 1 Juli 2023   05:40 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chairil Anwar (Pinterest)

Sudah berapa waktu bukan kanak lagi

Ini menggambarkan bahwa seseorang akan tertimpa dengan masalah. Masalah yang ia hadapi mampu membuatnya menjadi lebih dewasa dan menjadi lebih kuar dalam menghadapi suatu masalah/ kegagalan dalam hidup yang dulunya pernah ia alami.

Tapi memang dulu ada suatu bahan

Yang bukan jadi dasar pertimbangan kini

Bahan yang dimaksud ialah suatu masalah yang pernah ia hadapi. Akan tetapi, masalah tersebut bukan lagi sesuatu yang menjadi beban dan sudah dilupakan. Sedangkan, apa yang ia peroleh saat ini tidak ada kaitannya dengan kegagalan yang pernah ia alami di masa lalu.

Hidup hanya menunda kekalahan

Tambah terasing dari cinta sekolah rendah

Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan

Sebelum pada akhirnya kita menyerah

Ini menggambarkan sesuatu yang tidak berhasil didapatkan. Pada saat seseorang tidak berhasil menggapai apa yang menjadi impiannya, ia aka merasa terasing dan tidak memiliki arti. Apalagi bila sesuatu itu bahkan tidak sempat terucapkan atau ia lakukan. Dan pada akhirnya, menyerah menjadi hal yang lebih baik untuk dilakukan karena dalam hiduo tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan, baik itu cinta ataupun cita-cita.

Dapat disimpulkan, makna dari "Derai-Derai Cemara" merupakan ungkapan tentanf perjalanan seorang tokoh puisi yang hidupnya penuh penderitaan sehingga membawa pada semua keterasingan dan menyadarkan bahwa tak semua yang kita inginkan bisa dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun