Mohon tunggu...
ZAHRUDDIN HODSAY
ZAHRUDDIN HODSAY Mohon Tunggu... Dosen - Saat ini bekerja sebagai Dosen Tetap Yayasan (DTY) pada Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Palembang. Mendapat tugas tambahan sebagai PLH Ketua UPT Business & Science Center UPGRI Palembang. Aktivitas di luar pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengambdian kepada masyarakat jg sebagai Perwakilan Zafa Tour (PT Zafa Mulia Mandiri), asesor CGP Kendikbudristek Republik Indonesia, coach UMKM dan Koperasi serta member bisnis logam mulia EOA (Employ of Allah).

Selain sebagai akademisi, Zahruddin Hodsay yang biasa dipanggil siswa dan mahasiswanya pak Hodsay, juga mempunyai hobby menulis ilmiah dan sastra, khsusunya artikel, puisi dan cerpen. Sering juga mengisi kolom opini dan mimbar jumat pada Harian Sumatera Ekspress dan Tribun Sumsel. Mengingat latar s1 akuntansi dan s2 manajemen, sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di berbagai sekolah, kampus, organisasi mahasiswa, yayasan, komunitas, asosiasi, lembaga NGO, masjid dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Ketika Hiburan Tak Lagi Menghibur

29 Mei 2022   20:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   19:17 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan tanpa alasan, lapangan bola kaki itu benar-benar di tengah perkampungan padat dan perumahan. Ketika hiburan musik orgen tunggal sampai larut malam, sungguh sangat mengganggu ketenangan dan keamanan kami. 

Apalagi biasanya semakin malam, maka suara hentakan musik akan semakin keras. Terlebih sound system berkapasis ribuan watt persis berada mengarah ke kamar tidur anak-anak dan orang tua kami. 

Belum lagi pantulan suara sound system yang menggelegar membuat pintu-pintu, jendela-jendela dan kaca-kaca bergetar hebat seolah mau lepas atau pecah. 

Kadang kami berpikir, apa iya kegiatan hiburan siang malam orgen tunggal yang acara dan kegiatannya seperti saya gambarkan di atas itu akan membawa terkabulnyo doa agar kedua mempelai menjadi kelurga yang sakinah mawaddah wa rahmah, wallahu a'lam bishshowab ! 

Biasanya acara pada pagi hari telah dibuat sebaik dan sesyahdu mungkin, ada acara pembacaan ayat suci, ada sambutan-sambutan, tarian-tarian budaya lokal termasuk tidak jarang adanya ceramah pernikahan. 

Tapi ketika acara resmi usai, disitulah mulai acara hiburan orgen tunggal dimulai. Kadang tidak juga setelah acara selesai, sebelum acara doa tamu undangan disuguhkan hiburan oleh biduan yang berjoget mengumbar birahi, dan itu dilakukan di depan tamu-tamu terhormat dan para pengisi acara sakral. Sebut saja di depan pembaca Al-Quran dan penceramah.

Tentang hiburan orgen tunggal di tempat kami yang saya ceritakan di atas, kami bukan hanya pasrah atas keadaan. Kami pernah membuat pernyataan tertulis bersama atas keberatan adanya hiburan sampai malam karena sangat mengganggu istirahat malam warga sekitar.

Belum lagi kekhawatiran keamanan yang tidak terjamin jika terjadi huru hara. Hiburan dipersilahkan saja, tapi dibatasi pada jam yang tidak lagi mengganggu waktu beristirahat warga sekitar.

Pendekatan persuasif juga sering kami lakukan kepada yang punya hajat, agar kegiatan tak sampai larut malam. Apalagi biasanya sebagian besar pengunjung hiburan orgen tunggal malam hari berasal dari luar yang kami tidak mengenalnya.

Surat pernyataan tersebut kami sampaikan kepada pihak-pihak terkait, tidak hanya di tempat tinggal juga kepada pemerintah daerah setempat bahkan ditembuskan pada kantor polisi terdekat. 

Saya sendiri sempat beberapa kali bersitegang dengan aparat keamanan yang tinggal di daerah kami, karena biasanya tuan rumah penyelenggara berlindung di balik aparat keamanan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun