Bukan tanpa alasan, lapangan bola kaki itu benar-benar di tengah perkampungan padat dan perumahan. Ketika hiburan musik orgen tunggal sampai larut malam, sungguh sangat mengganggu ketenangan dan keamanan kami.Â
Apalagi biasanya semakin malam, maka suara hentakan musik akan semakin keras. Terlebih sound system berkapasis ribuan watt persis berada mengarah ke kamar tidur anak-anak dan orang tua kami.Â
Belum lagi pantulan suara sound system yang menggelegar membuat pintu-pintu, jendela-jendela dan kaca-kaca bergetar hebat seolah mau lepas atau pecah.Â
Kadang kami berpikir, apa iya kegiatan hiburan siang malam orgen tunggal yang acara dan kegiatannya seperti saya gambarkan di atas itu akan membawa terkabulnyo doa agar kedua mempelai menjadi kelurga yang sakinah mawaddah wa rahmah, wallahu a'lam bishshowab !Â
Biasanya acara pada pagi hari telah dibuat sebaik dan sesyahdu mungkin, ada acara pembacaan ayat suci, ada sambutan-sambutan, tarian-tarian budaya lokal termasuk tidak jarang adanya ceramah pernikahan.Â
Tapi ketika acara resmi usai, disitulah mulai acara hiburan orgen tunggal dimulai. Kadang tidak juga setelah acara selesai, sebelum acara doa tamu undangan disuguhkan hiburan oleh biduan yang berjoget mengumbar birahi, dan itu dilakukan di depan tamu-tamu terhormat dan para pengisi acara sakral. Sebut saja di depan pembaca Al-Quran dan penceramah.
Tentang hiburan orgen tunggal di tempat kami yang saya ceritakan di atas, kami bukan hanya pasrah atas keadaan. Kami pernah membuat pernyataan tertulis bersama atas keberatan adanya hiburan sampai malam karena sangat mengganggu istirahat malam warga sekitar.
Belum lagi kekhawatiran keamanan yang tidak terjamin jika terjadi huru hara. Hiburan dipersilahkan saja, tapi dibatasi pada jam yang tidak lagi mengganggu waktu beristirahat warga sekitar.
Pendekatan persuasif juga sering kami lakukan kepada yang punya hajat, agar kegiatan tak sampai larut malam. Apalagi biasanya sebagian besar pengunjung hiburan orgen tunggal malam hari berasal dari luar yang kami tidak mengenalnya.
Surat pernyataan tersebut kami sampaikan kepada pihak-pihak terkait, tidak hanya di tempat tinggal juga kepada pemerintah daerah setempat bahkan ditembuskan pada kantor polisi terdekat.Â
Saya sendiri sempat beberapa kali bersitegang dengan aparat keamanan yang tinggal di daerah kami, karena biasanya tuan rumah penyelenggara berlindung di balik aparat keamanan tersebut.Â