Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Evaluasi bagi Anak Berkebutuhan Khusus

5 April 2022   20:39 Diperbarui: 5 April 2022   20:59 3805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lalu, bagaimana idealnya proses penyusunan soal ujian atau ulangan bagi Anak Berkebutuhan Khusus? Ini dia jawabannya.

Pertama. Guru atau tim penyusun soal akan membuat kisi-kisi soal. Tujuan dari penyusunan kisi-kisi adalah agar soal yang disusun akan terarah. Tidak asal membuat soal. 

Di dalamnya akan ditentukan bentuk soal yang disusun. Akan berupa soal pilihan ganda, uraian singkat atau jawaban singkat. Dan dalam kisi-kisi juga ditentukan jumlah soal. Di mana di dalamnya juga ditentukan suatu indikator soal akan menempati soal nomor berapa.

Kedua. Guru atau tim penyusun soal membuat Kartu Soal. Di dalamnya terdapat ulasan alasan dari option jawaban dari soal. Karena penyusunan soal yang baik harus disertai alasan dari jawaban yang dipilih (untuk soal pilihan ganda).

Penyusunan soal-soal dalam proses ini biasanya didampingi oleh tim ahli. Sehingga akan dikoreksi terlebih dahulu oleh tim ahli sebelum menyelesaikan soal-soal yang disusun dalam paket soal.

Ketiga. Guru atau tim penyusun soal akan membuat soal seperti yang telah disusun dalam Kartu Soal. Soal yang telah jadi akan diketik oleh tim pengetik soal yang kemudian hasil ketikan akan dikoreksi lagi oleh penyusun soal. 

Dengan alasan bahwa ditakutkan nanti ada kesalahn ketik. Selain itu karena hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban seorang penyusun soal sebelum soal dicetak dan diedarkan atau didistribusikan. 

Nah, itulah yang menjadi sebab mengapa Anak Berkebutuhan Khusus mengikuti ujian atau evaluasi tertulis, dan bagaimana idealnya proses penyusunan soal untuk anak-anak tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun