"Kalau saya pindah kamar bagaimana ya, pak? Apa boleh?", tanyaku kepada salah satu panitia.
"Boleh, tapi apa mbak-nya berani?", tanya panitia itu.
Saat itu ku jawab bahwa aku berani. Dan aku tak mempertanyakan kenapa bapak panitia itu bertanya seperti itu.
***
Sore hari setelah kegiatan pembukaan Prajab.
Aku main di kamar sebelah. Di sana ada mbak Yuli dan mbak Prima. Kami ngobrol ini itu.Â
"Bobok bareng di sini saja, Me..", kata mbak Prima.
"Iya, tidur bareng bertiga saja di sini..", kata mbak Yuli menimpali.
Memang saat itu aku baru tahu kalau tempat itu katanya tempat yang horor. Meski aku juga tak tahu seperti apa horornya.
"Daripada dhewe, Me..", kata mbak Prima lagi.
"Oke..", sambutku.