Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tubuh Tua Laki-laki Ini

28 September 2021   05:10 Diperbarui: 28 September 2021   05:20 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nak..".

Aku baru saja memejamkan mataku. Sambil kuputar dzikir petang. Dan baru beberapa menit aku merasa tertidur. Hingga kudengar suara lirih dan ketukan lirih di pintu kamarku.

"Nggih, pak..", ku jawab secara reflek karena aku masih antara sadar dan belum sadar dari tidurku.

Ku buka pintu kamar.

"Bapak panas dingin, nak..", ujarnya lirih.

Aku kemudian teringat apa yang dilakukan bapak tadi sore. Bapak menyiram tanaman peliharaannya.

Mungkin bapak masuk angin karena kegiatannya itu. Kegiatan yang sering sudah ku larang karena bapak sering kerokan karenanya.

***

Bapak ini sosok laki-laki yang sudah sepuh tapi tidak mau merepotkan anak-anaknya. Menyapu setiap pagi dan sore hari adalah salah satu kegiatan rutin yang ia lakukan.

Mencuci baju juga mencuci sendiri. Padahal aku sudah berkali-kali matur kepada bapak untuk meletakkan baju kotor di luar kamar. Biar aku yang mencucinya. Tapi ya begitulah. Bapak tidak pernah mau melakukannya. Meski akhirnya ujung-ujungnya ya masuk angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun