Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dhangir

22 November 2020   14:47 Diperbarui: 22 November 2020   14:49 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

"Sinau iku ora gur neng sekolahan, le..", kata bapak ketika sudah di gubug.

"Kowe ngrewangi bapak karo emak, kuwi ya sinau.. Sinau langsung malahan..", lanjut bapak.

"Biyen kowe ngrewangi tandur dele. Kowe sak durunge durung isa, dadi isa tandur. Kuwi jenenge sinau langsung.. Melihat bapak dan emak tandur, terus kamu meniru..", kata bapak panjang lebar.

"Saiki kowe ngrewangi dhangir. Awale ya tidak bisa. Sekarang jadi bisa. Itu namanya belajar juga, le..", lanjut bapak.

"Ditambah meneh. Kamu tahu kenapa harus didhangir. Itu juga sinau, le..", kata emak sambil tersenyum.

Rama menyimak dengan baik kata-kata bapak dan emak. 

"Benar juga apa kata bapak dan emak. Belajar itu tidak hanya di sekolah.. Di sini membantu bapak dan emak, sepertinya tidak belajar tetapi ternyata juga belajar", batin Rama.

"Iya, mak, pak...".

Emak menyodorkan bungkusan makan siang kepada bapak dan Rama. 

"Ayo kita makan.. kemudian shalat bersama..", kata emak.

Mereka-pun menikmati makan siang di gubug dengan nikmatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun