HAHAHA
karya: Zahrotunnisa
Seharusnya kutusuk saja ragaku kala itu.
Agar tak berada dititikini
Atau kupotong sajanadiku kala itu?
Agar tak beranjak sebesar ini diriku
Ataukah kutabrakkan saja diriku saat itu?
Mungkin takkan ada yang peduli bukan?
Mereka mencari kesana kemari bukan untuk mencariku. Tapi tanggung jawabku!
Bodoh bukan aku? Sangat bodoh!
Kenapa aku bisa melakukan hal itu!
Aku takut
Aku resah
Aku gelisah
Tak ada jalan bagiku
Aku tersesat
Kugapai beberapa helai kertas itu untuk membeli beberapa kotak rokok
Dan bermalam ria dengan kepulan asap diatasku
Menghisap dan menghembus khalayak masalah yang kurasakan
Aku sudah tak peduli cibiran manusia jahanam itu
Karena mereka hanya ada saat titik bahagiaku saja
Ah persetan dengan manusia.
Saat itu usiaku masih 19 tahun
Kata orang umur mau menjadi seorang gadis dewasa yang baik
Bohong
Aku semakinberantakan saja hidupku
Aku hanyalah bebanbagi bapakku yang banting tulang menghabiskan waktunya untuk mencari uang untukkudan keluargaku
Namun aku hanya bernaung dalam alkohol yang memabukkan
Dan sibuk membanggakan diri didepan ibukku
Wanita tua itu
Yang udah mulai nampak keriputnya
Namun cantik indah rupanya masih terlihat jelas di wajahnya
Ibu, Maafkan anakmu ini
Tak apalah aku tak jadi orang
Asal adik adikku membanggakan dengan prestasi mereka yang tak diragukan
Sedangkan aku hanya sibuk mencari validasi yang basi
Aku hanya beranggapan bahwa dunia ini akan selamanya memihakku
Ternyata selama ini hanya bermain dengan para anjing yang menggonggong
Yang mencuciku dengandefinisi kata rumah
Hei, Aku sudah punya rumah, Bangsat!
Diriku ini rumah terbaikku, Jangan kau ganggu singgasana kehidupan hatiku!
Aku menggapai beberapa kertas itu. Kertas lusuh
Beberapa hal ingin kusapmpaikan sebelum nafas ini kurenggut sendiri
Aku hanya ingin ketenangan
Aku hanya ingin hidup bahagia
Aku tak ingin memiih jalan hidupku akan berubah drastis
Aku Hanya pecundang jalanan yang bisa dengan mudah berkata menyerah
Tapi dimana uluran tangan kalian?
Nihil
Atau memang benar hidup ini memang sarat akan manusia berhati nurani?
Aku lelah!
Persetan dengan manusia yang paling memahami mental healt padahal ia terluka parah oleh para kekasihnya
Atau yangpaling memahamiku dengan waktu dan kenangan yang mereka pegah teguh
Hapus aja, maka takkan berarti buka,
Aku ini hanya manusi pecundang
Yang hanya bisa berlari tanpa bertindak
Tanpa tanggung jawab
Aku tahu itu, jangan kau pertegas!
Aku muak!
Mana ada aku mempunyai teman satu circle yang katanya menghancurkan dunia?
Aku bukan para Avanger!
Kami hanya kumpulan anak biasa yang tertindas!
Picek kah matamu wahai manusia!
Mereka selalu menutupi yang faktta dan membeberkan yang fana
Setan!
Aku sudah tak tahan lagi tuhan
Tapi aku ini ap? Aku juga ingin membanggakan seperti Chairil anwar ataupun wiji tukul
Ataukah mungkin semembanggakan kartini ata cut nyiek dien?
Aku juga mau
Aku mau validasi
Biar manusia tak bia bungkam itu mengatakann aku haus
Seberapa banyak memang kau punya atas aku,bodoh?
Cukup cukup cukup
Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang kurasa lewat ketikan ini,
Aku lelah
Aku tak sanggup
Awalini bermula dari aku lahir
Mengapa tak dimatikan saja aku?
Aku hanya manusia tak berguna!
Lihatlah bapakku yang berpeluh bekerja untukku
Sedangkan aku hanya mencemooh kesana kemari
Dan membiarkan buliran dan lembaran kertas hasil jerih payahnya hilang ditelan bumi
Aku memaang hancur, tapi tak seharunya aku egois bukan?
Tapi kenapa harus aku?
Kenapa tidak orang lain saja yang peuli?
Kenapa aku tak boleh egois
Aku lelah jadi orang baik
Pak. Bantu aku pak
Aku tak bisa menghadapi kerasnya dunia ini
Aku mau pulang saja
Aku mau pulang bersama bapakmu pak
Aku tak mau lahir
Aku tak mau dilahirkan
Aku lelah
Aku muak
Semua orang membenciku
Aku tal suka
Aku benci ini
Aku tak suka
Aku benci ini
Aku tak suka
Aku benci ini smeua
Aku benci orang baik yang jahat
Orang baik yang busuk
Orang baik yang takkan pernah baik
Aku benci dituntut
Aku benci dicemooh
Aku benci dibulluy
Aku takut
Aku hanya ingin ketenangan
Aku mau pulang
Aku benci laki laki
Andai aku bisa mengulang waktu
Aku tak Ingin mengenal lelaki manapun
Yang menghancurkan harapanku
Yang membuatku kotor
Yang bersamakulah ia melepa apa yang ia mau
Yang bersamakulah ia menghancurkanku
Menghancurkan segalanya
Aku takut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H