Mohon tunggu...
Zahrotunnisa Salsabila
Zahrotunnisa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Malang

saya adalah seorang mahasiswa yang sekarang bergelut di bidang seni dan ju juga tulis menulis. Segala hal terbaru yang menarik menurut saya akan saya tuangkan dalam tulisan tulisan. Dan semoga bisa menjadi bacaan favorit anda semua.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hahaha

21 Juni 2023   08:30 Diperbarui: 21 Juni 2023   08:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HAHAHA

karya: Zahrotunnisa

Seharusnya kutusuk saja ragaku kala itu.

Agar tak berada dititikini

Atau kupotong sajanadiku kala itu?

Agar tak beranjak sebesar ini diriku

Ataukah kutabrakkan saja diriku saat itu?

Mungkin takkan ada yang peduli bukan?

Mereka mencari kesana kemari bukan untuk mencariku. Tapi tanggung jawabku!

Bodoh bukan aku? Sangat bodoh!

Kenapa aku bisa melakukan hal itu!

Aku takut

Aku resah

Aku gelisah

Tak ada jalan bagiku

Aku tersesat

Kugapai beberapa helai kertas itu untuk membeli beberapa kotak rokok

Dan bermalam ria dengan kepulan asap diatasku

Menghisap dan menghembus khalayak masalah yang kurasakan

Aku sudah tak peduli cibiran manusia jahanam itu

Karena mereka hanya ada saat titik bahagiaku saja

Ah persetan dengan manusia.

Saat itu usiaku masih 19 tahun

Kata orang umur mau menjadi seorang gadis dewasa yang baik

Bohong

Aku semakinberantakan saja hidupku

Aku hanyalah bebanbagi bapakku yang banting tulang menghabiskan waktunya untuk mencari uang untukkudan keluargaku

Namun aku hanya bernaung dalam alkohol yang memabukkan

Dan sibuk membanggakan diri didepan ibukku

Wanita tua itu

Yang udah mulai nampak keriputnya

Namun cantik indah rupanya masih terlihat jelas di wajahnya

Ibu, Maafkan anakmu ini

Tak apalah aku tak jadi orang

Asal adik adikku membanggakan dengan prestasi mereka yang tak diragukan

Sedangkan aku hanya sibuk mencari validasi yang basi

Aku hanya beranggapan bahwa dunia ini akan selamanya memihakku

Ternyata selama ini hanya bermain dengan para anjing yang menggonggong

Yang mencuciku dengandefinisi kata rumah

Hei, Aku sudah punya rumah, Bangsat!

Diriku ini rumah terbaikku, Jangan kau ganggu singgasana kehidupan hatiku!

Aku menggapai beberapa kertas itu. Kertas lusuh

Beberapa hal ingin kusapmpaikan sebelum nafas ini kurenggut sendiri

Aku hanya ingin ketenangan

Aku hanya ingin hidup bahagia

Aku tak ingin memiih jalan hidupku akan berubah drastis

Aku Hanya pecundang jalanan yang bisa dengan mudah berkata menyerah

Tapi dimana uluran tangan kalian?

Nihil

Atau memang benar hidup ini memang sarat akan manusia berhati nurani?

Aku lelah!

Persetan dengan manusia yang paling memahami mental healt padahal ia terluka parah oleh para kekasihnya

Atau yangpaling memahamiku dengan waktu dan kenangan yang mereka pegah teguh

Hapus aja, maka takkan berarti buka,

Aku ini hanya manusi pecundang

Yang hanya bisa berlari tanpa bertindak

Tanpa tanggung jawab

Aku tahu itu, jangan kau pertegas!

Aku muak!

Mana ada aku mempunyai teman satu circle yang katanya menghancurkan dunia?

Aku bukan para Avanger!

Kami hanya kumpulan anak biasa yang tertindas!

Picek kah matamu wahai manusia!

Mereka selalu menutupi yang faktta dan membeberkan yang fana

Setan!

Aku sudah tak tahan lagi tuhan

Tapi aku ini ap? Aku juga ingin membanggakan seperti Chairil anwar ataupun wiji tukul

Ataukah mungkin semembanggakan kartini ata cut nyiek dien?

Aku juga mau

Aku mau validasi

Biar manusia tak bia bungkam itu mengatakann aku haus

Seberapa banyak memang kau punya atas aku,bodoh?

Cukup cukup cukup

Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang kurasa lewat ketikan ini,

Aku lelah

Aku tak sanggup

Awalini bermula dari aku lahir

Mengapa tak dimatikan saja aku?

Aku hanya manusia tak berguna!

Lihatlah bapakku yang berpeluh bekerja untukku

Sedangkan aku hanya mencemooh kesana kemari

Dan membiarkan buliran dan lembaran kertas hasil jerih payahnya hilang ditelan bumi

Aku memaang hancur, tapi tak seharunya aku egois bukan?

Tapi kenapa harus aku?

Kenapa tidak orang lain saja yang peuli?

Kenapa aku tak boleh egois

Aku lelah jadi orang baik

Pak. Bantu aku pak

Aku tak bisa menghadapi kerasnya dunia ini

Aku mau pulang saja

Aku mau pulang bersama bapakmu pak

Aku tak mau lahir

Aku tak mau dilahirkan

Aku lelah

Aku muak

Semua orang membenciku

Aku tal suka

Aku benci ini

Aku tak suka

Aku benci ini

Aku tak suka

Aku benci ini smeua

Aku benci orang baik yang jahat

Orang baik yang busuk

Orang baik yang takkan pernah baik

Aku benci dituntut

Aku benci dicemooh

Aku benci dibulluy

Aku takut

Aku hanya ingin ketenangan

Aku mau pulang

Aku benci laki laki

Andai aku bisa mengulang waktu

Aku tak Ingin mengenal lelaki manapun

Yang menghancurkan harapanku

Yang membuatku kotor

Yang bersamakulah ia melepa apa yang ia mau

Yang bersamakulah ia menghancurkanku

Menghancurkan segalanya

Aku takut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun