BSI Cabang Pati menerapkan sistem operasional yang terorganisir dengan baik, didukung oleh struktur staf yang terlatih dan berpengalaman. Pengelolaan pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Indonesia KC Pati dilakukan dengan sangat hati-hati, dengan tujuan untuk memastikan bahwa prosesnya tetap sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku.Â
Hal ini terlihat dari sistem manajemen pembiayaan yang diterapkan, yang mengacu pada prinsip 5C, Character (karakter), Capital (modal), Capacity (kapasitas), Collateral (jaminan), dan Condition (kondisi). Â
Ibu Eko menambahkan bahwa pengelolaan dana di lembaga keuangan syariah tidak hanya sebatas pada pemberian pinjaman, tetapi juga dilakukan dalam bentuk evaluasi produk secara berkala. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui jika ada kekurangan atau masalah dalam produk pembiayaan yang ada, yang nantinya dapat diperbaiki atau dikembangkan lebih lanjut.
Sektor Pembiayaan Modal Kerja pada Akad Murabahah
Dalam hal pembiayaan modal kerja, BSI KC Pati mengajukan dua sektor utama dalam penerapannya, yaitu sektor produktif dan sektor non-produktif.
Sektor produktif mencakup bidang usaha yang berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian, seperti pertanian, perikanan, dan peternakan. Contohnya adalah usaha pertanian tebu dan ketela. Kemudian, Sektor non-produktif mencakup usaha yang lebih berfokus pada perdagangan atau penjualan barang, seperti toko sembako, toko buku, dan usaha jual beli sepeda.
Ibu Eko menekankan bahwa pengajuan pembiayaan modal kerja pada sektor-sektor ini tetap memperhatikan aspek syariah dan kelayakan usaha nasabah. Bank Syariah Indonesia memastikan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat digunakan secara efektif oleh nasabah untuk menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
"Bank Syariah Indonesia menawarkan berbagai jenis pembiayaan, seperti Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah. Namun, yang paling banyak diminati oleh nasabah adalah pembiayaan dengan akad Murabahah." Ujarnya.
Perencanaan Pembiayaan Modal Kerja di BSI KC Pati
Perencanaan pembiayaan modal kerja di Bank Syariah Indonesia KC Pati melibatkan beberapa langkah penting yang harus dipenuhi agar pembiayaan dapat berjalan dengan lancar. Ibu Eko menjelaskan bahwa ada empat langkah utama dalam perencanaan tersebut, yaitu:
Pertama, Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK) sebagai sarana administrasi yang diperlukan dalam proses pembiayaan.
Kedua, Menyusun Job Description untuk petugas marketing agar setiap tugas yang dilakukan oleh petugas marketing dapat dilaksanakan dengan jelas dan sesuai tanggung jawab.