Mohon tunggu...
one family
one family Mohon Tunggu... Masinis - saya nandamaru

saya adalah manusia yang tinggal di jawa tengah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Apa Yang Dimaksud dengan IT Konsultan Jakarta?

9 Juli 2020   14:48 Diperbarui: 9 Juli 2020   14:45 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan Ideal IT Konsultan

Pada dasarnya jangkauan kerja IT Konsultan Jakarta dapat sangat luas. Tentunya dengan keterangan di latar belajang karier saya, pembaca dapat mengetahui bahwa lokasi kerja saya di luar pengembangan dan implementasi aplikasi (meskipun secara informal saya ada empiris di aplikasi development).

Tentunya keterampilan teknis cocok bidang keahlian tersebut sangat penting. Namun konsultan IT butuh untuk mengetahui area di dekat IT. Merujuk ke beberapa tulisan yang sudah saya baca berikut ialah kemampuan yang menurut keterangan dari saya perlu guna dikuasai oleh konsultan IT di luar dari kemahiran spesifiknya (keahlian teknis) di lokasi mana:

Business Development Skill

Berdasarkan keterangan dari pengalaman, idealnya inilah urusan kesatu yang diperoleh dan mesti dikuasai oleh IT Konsultan Jakarta. Ketika anda baru bergabung di perusahaan konsultan, anggap saja di level freshgrad, andai memang anda sedang tidak diikutkan ke proyek tertentu maka seringkali kita diminta tolong atasan kita guna Business Development. Kalau di level Manager ke bawah seringkali ngapain aja? Misalnya tolong bikin proposal teknis, mengurus kelengkapan administrasi guna tender (misal CV, susunan pengalaman proyek perusahaan, dll.), menghadiri aanwizing, dll. Hal-hal berhubungan client relationship, perencanaan budget, perencanaan sales pipeline, dsb seringkali dikerjakan oleh level Manager ke atas. Ini case guna di Big 4. Di perusahaan lain seringkali ada bagiannya sendiri. Tapi tidak terdapat salahnya kan menguasai business development secara end-to-end untuk menambah value kita. Karena pada kesudahannya no selling no project no money :))

Saya pernah menulis tulisan terkai Spin Selling. Ini ialah salah satu teknik simpel dalam memasarkan layanan / solusi.

Communication Skill

Apapun jenis proyeknya, hasil dari assessment tentunya dikatakan secara verbal untuk manusia, bukan komputer. Berdasarkan keterangan dari pengalaman dan pengamatan, tidak sedikit praktisi IT yang masih belum dapat menilai pemakaian kalimat yang sesuai untuk orang awam/non-teknis. Saya sendiri pernah merasakan hal ini, bagaimana menciptakan hal teknis dapat dicerna dengan bahasa yang manusiawi. Beberapa proyek yang saya lakukan exposurenya hingga ke level top management / BoD, sampai-sampai tidak barangkali saya memakai bahasa teknis saat memaparkan hasil assessment. Kebanyakan hasil assessment dikatakan dalam format workshop atau konsinyering. Biasanya target audience telah ditentukan. Beruntunglah bila sesi presentasi ke BoD dan ke level subordinatenya dipisah, bila digabung gimana? Tenang saja seringkali BoD dan kesebelasan teknis punya sesi yang lain :) IT Konsultan Jakarta mesti dapat jadi "fasilitator" guna stakeholder.

Sebagai konsultan IT pun harus mempunyai rasa percaya diri dalam menilai sebuah keputusan. Rasa percaya diri akan terlukis dari teknik kita berkomunikasi. Lah bila menyampaikan rekomendasi kelihatan ragu-ragu, berarti hasil assessmentnya meragukan donk? Bisa jadi.

Seorang konsultan IT pun harus dapat menjadi "customer service" yang baik, bahkan rekan curhat yang baik untuk mengawal relationship dengan client. At the end, client will focus on you, whatever the company behind you. (Berdasarkan keterangan dari pengalaman individu saya sih sebab sudah terdapat buktinya, hehe)

Leadership and Management Skill

Pada level tertentu, keterampilan dalam mengelola kesebelasan dan mengembangkan kesebelasan (coaching) paling diperlukan. Memang anda kerja guna diri sendiri, namun mengembangkan keterampilan tim paling penting untuk kelangsungan hidup kesebelasan kita. Tentunya kamu ingin tim kamu diisi orang-orang yang hebat dan dapat saling berkolaborasi kan? Pada situasi tertentu kita barangkali akan dihadapkan pada situasi sedang ada sejumlah proyek dan kegiatan business development yang berlangsung paralel. Kemampuan dalam manajemen proyek dan masa-masa memegang peranan yang kritikal untuk kesuksesan proyek.

Setiap perusahaan pasti merealisasikan KPI baik guna divisi/service line maupun individu. Berdasarkan keterangan dari saya keterampilan dalam team management, team development, time management, dan project management dapat menolong kita untuk menjangkau KPI yang ditentukan, khususnya yang berhubungan dengan utilisasi personil.

Documentation and Reporting Skill

Ini di antara penyakit rekan-rekan konsultan IT (yang teknis), yaitu keterampilan dalam arsip dan penciptaan laporan dari hasil assessment. Saat awal-awal kerja dulu saya pernah merasakan hal tersebut, terutama saat pembuatan proposal dan laporan assessment. Berdasarkan keterangan dari saya, sejumlah hal yang perlu diacuhkan dalam penulisan laporan ialah alur penyajian dokumentasi, pemilihan kata dan kalimat (EYD guna Bahasa Indonesia atau grammar guna Bahasa Inggris), pemakaian tanda baca, layout / design / estetika dari laporan, dan yang suka khilaf ialah TYPO :))

Berdasarkan keterangan dari saya "harga" dari konsultan pun tercermin di samping dari kualitas konten laporan/dokumentasi, pun penyajian laporan yang menyimak hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas. Untuk kegiatan business development tersebut sendiri, memang ketika tender hampir hal "financial" jadi patokan utama (biasanya yang sangat murah yang menang). Namun sekitar saya kerja, penyusunan proposal tetap mesti "berkualitas". Beruntunglah bila tendernya project yang telah pernah digarap sehingga mempermudah pekerjaan saya dalam penciptaan proposal :))

Client's and/or Industry Business Process Expertise

Memang konsultan IT dituntut guna menguasai bidang IT tertentu, tetapi pada dasarnya jasa kita diperlukan untuk menciptakan bisnis klien menjadi lebih baik. Bagaimana kita dapat membantu klien untuk menambah kinerja operasional bisnis dari aspek IT bila kita tidak mengetahui proses bisnis klien? Konsultan IT dituntut untuk dapat menyampaikan "bahasa bisnis" yang baik. Hal ini masih terdapat kaitannya dengan keterampilan dalam komunikasi dan dokumentasi.

Kalau anda belajar teorinya kan IT mesti dapat sejalan (align) dengan bisnis. Strategi IT mesti dapat mendukung dan selaras dengan strategi bisnis. Bagaimana kita dapat menyelaraskan inisiatif IT bila tidak dapat memahami keperluan perusahaan? Bagaimana kita dapat memahami keperluan perusahaan bila tidak mengetahui organisasi perusahaan? Bagaimana kita dapat memahami organisasi perusahaan bila tidak mengetahui bagaimana bisnis berjalan?

Lebih jauh lagi, tidak sedikit kebersangkutanan IT dengan aspek operasional bisnis. Dalam proyek yang berhubungan dengan penambahan kapabilitas IT secara enterprise dan bahkan yang eksklusif ke kapabilitas IT Security, saya pun membutuhkan sesi diskusi / interview dengan sejumlah unit bisnis. Bahkan dalam proyek IT tertentu, seluruh unit bisnis kebagian guna saya interview. Tujuan utamanya ialah agar saya dapat mendapatkan perspektif dari segala penjuru sampai-sampai pada nantinya rekomendasi yang diserahkan memang cocok dan lebih representif terhadap situasi perusahaan.

Kalau memang anda lebih tidak sedikit klien di industri keuangan, saya sarankan belajar proses bisnis di industri finansial (misalnya bank atau asuransi). Tentunya mengetahui proses bisnis di klien mesti hukumnya sebab walaupun ada sejumlah klien di industri yang sama, tapi dapat jadi sejumlah bagian terdapat perbedaan. Cuma nantinya dicocokkan dengan jenis proyeknya, sebab tidak seluruh proyek pun menuntuk anda untuk mengetahui proses bisnis secara end-to-end. Seperti contohnya proyek penetration testing, paling tidak kita paham alur aplikasi/sistemnya, tidak mesti hingga ke proses bisnis yang di luar ruang lingkup. Atau dalam di antara proyek tranformasi, kesebelasan saya melulu mengumpulkan informasi dari unit bisnis berhubungan saja, tidak seluruh unit bisnis di perusahaan klien.

Problem Solving and Analytical Skill

Sebagai konsultan IT, pasti wajib memiliki keterampilan dalam problem solving dan analisis. Tentunya urusan itu ditunjang dengan keterampilan kita dalam mengetahui permasalahan. Pemahaman terhadap persoalan dan pun kemampuan dalam menilai rekomendasi perbaikan pastinya didukung oleh pemahaman kita, baik dari empiris sebelumnya maupun dari literatur/dokumentasi yang sudah kita pahami untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari saya kata kuncinya ialah fast learner dan palugada skill. Kita dituntut guna dapat cepat mengetahui dan beradaptasi dengan situasi klien. Berdasarkan keterangan dari saya keterampilan PALUGADA (apa lu inginkan gua ada) di suatu situasi dapat menolong kita dalam menuntaskan sebuah permasalahan. Dan urusan yang menurut keterangan dari saya lumayan penting ialah sebisa barangkali kita tidak boleh saklek / kaku atas hasil assessment yang anda berikan ke klien. Misalnya menurut keterangan dari kita A, namun klien maunya B. Dalam tidak sedikit kondisi, tentunya anda harus dapat membuat kesepakatan, entah tersebut A- atau B+ dicocokkan dengan situasi lapangan. Tapi gak terdapat salahnya pun kita tetap mengemukakan A asalkan dengan alasan/landasan yang memang bisa diterima kedua pihak.

Kalau diperhatikan, yang dipasarkan konsultan ialah metodologi (best practice). Bagi konsultan IT, di samping metodologi pun tentunya pengembangan dan implementasi sistem, tergantung bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut. Di Indonesia sendiri terdapat yang memang perusahaan IT konsentrasi di jasa konsultansi IT, ada pun yang konsentrasi di pengembangan dan implementasi sistem, dan ada pun yang menjalankan keduanya. Saat saya di Big 4, saya tidak sedikit belajar dari segi people, process, dan bisnis. Saat di perusahaan system integrator, saya tidak sedikit belajar dari segi teknologi (walaupun ketika ini perusahaan mengembangkan bisnis ke consulting juga). Saat ini saya memilih berkarier dulu di perusahaan consulting global sebab saya hendak mempelajari tidak sedikit metodologi (best practice) supaya dapat menolong klien dalam menuntaskan permasalahan baik dari segi IT maupun bisnis.

Berdasarkan keterangan dari saya yang mahal ialah informasi dan empiris yang saya butuhkan guna business development (misalnya misal proposal, go to market, benchmark, sales presentation, studi kasus, dll), project delivery (methodology, misal deliverables, working paper, dll), dan informasi-informasi beda yang pastinya resourcesnya mempunyai sifat global. Dari situ saya dapat belajar consulting di negara lain laksana apa.

Pada dasarnya setiap bagian di atas perlu ruang tersendiri untuk diterangkan lebih banyak. Mungkin di lain peluang saya dapat tulis lebih komprehensif.

Sumber :

https://bit.ly/320b200

https://medium.com/@proferyk/mengapa-konsultan-it-harus-memiliki-banyak-keahlian-6076150ff3c9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun