Etnosentrisme yang Berujung Inhumanity (Analisis Film 12 Years a Slave)

Suatu hari, Epps ketahuan pergi ke rumah tetangga untuk meminta sabun karena istri Epps tidak memberi Patsey izin untuk membersihkan diri terlepas dari pekerjaan baiknya dalam mengambil kapas. 

Epps menyuruh Northup untuk mencambuk Patsey. Patsey pun dicambuk dengan sangat brutal, sampai titik dia hampir mati. Setelah itu Northup menghancurkan biolanya sampai hancur.

Dalam pekerjaannya mendirikan gazebo, Northrup bertemu dengan pekerja dari Kanada bersama Samuel Bass. Bass tidak senang dengan cara Epps memperlakukan budaknya, dia mengekspresikan ketidaksetujuan atas perbudakan. 

Northup yang mendengar perdebatan mereka dan memutuskan untuk memberitahukan mengenai identitas aslinya dan penculikannya kepada Bass. 

Northup lagi-lagi meminta tolong Bass untuk mengirimkan surat kepada temannya atas nama dirinya. Awalnya Bass takut, namun menyetujui untuk menolong Northup. 

Suatu hari, ada dua orang yang menjemput Northup saat dia sedang bekerja di ladang. Salah satu dari mereka, seorang serif, menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya mengenai identitas dirinya.  

Northup mengenali seseorang yang datang bersama serif yaitu Tuan Parker, seorang penjaga toko yang ia kenal di Saratoga Springs. Dia sengaja datang untuk menjemput Northup dan membuktikan kemerdekaannya kepada Epps yang mengamuk saat Northup dibawa untuk meninggal kan tempat itu. Sebelum pergi meninggal kan budak lainnya, Northup pamit kepada Patsey dengan emosional.

Northup berhasil kembali ke keluarganya yang sudah menunggu kepulangannya di rumah mereka. Anak-anak Northup sudah tumbuh dewasa dan anak perempuannya sudah memiliki anak. 

Reuni keluarga yang sudah dipisahkan selama 12 tahun itu penuh tangis dan permintaan maaf dari Northup di pelukan keluarganya. Di epilogue film, diberitahu bahwa Northup tidak berhasil menggugat Brown, Hamilton, dan Burch. Kematian Northup pun tidak ada yang tahu secara detail sampai sekarang.

https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/internasional/noda-di-balik-kemenangan-12-years-a-slave-8f043a.html

Ketidakadilan orang kulit putih terhadap poc (people of color) sudah lama sekali menjadi sorotan dunia. Bahkan sampai masa ini pun rasa superioritas kulit putih terhadap ras lainnya masih sangat jelas terasa.