Wawancara tidak hanya dilakukan kepada mahasiswa, tetapi juga dilakukan dengan Bapak selaku salah satu dosen Program Studi D3 Keperawatan Universitas Jember, Bapak Priyo Widodo, S.Pd., M.Pd. Dosen yang kerap disapa Pak Priyo ini berpendapat mengenai ancaman ideologi Pancasila terjadi di Indonesia. Pak Priyo menuturkan bahwa di era globalisasi dan mudahnya arus informasi diakses menuai ancaman yang banyak dan semakin besar. Contohnya seperti maraknya anak-anak muda yang tergila-gila atau fanatik dengan kebudayaan Korea Selatan seperti gaya hidup dan makanannya yang mereka lihat melalui drama dan musik yang berasal dari Korea Selatan. Secara tidak langsung, hal ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan apalagi jika dapat membuat mereka perlahan-lahan melupakan ideologi Pancasila dan menanamkan kebudayaan lain dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal seperti itu perlu diantisipasi terutama dari sisi anak muda sendiri. Tidak ada negara yang sama dengan Indonesia sekalipun serumpun. Indonesia memiliki kebudayaan dan ideologi yang khas berlandaskan gotong royong yang tidak dimiliki oleh negara manapun. Oleh karena itu, agar hal ini tidak berujung menjadi suatu ancaman terhadap ideologi Pancasila, maka Pak Priyo sebagai civitas akademika menghimbau kepada para mahasiswa sebagai generasi muda, sebaiknya perlu menyaring segala bentuk informasi termasuk apa yang mereka saksikan di negara lain melalui internet. Mahasiswa harus mampu berpegang teguh dengan Pancasila dan menjaga keutuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dokumentasi: Wawancara dengan Dosen Prodi D3 Keperawatan Universitas Jember, Bapak Priyo Widodo, S.Pd., M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H