Perenialisme berasal dari bahasa Latin yaitu Perenial yang artinya kekal atau abadi. Filsafat Perenialisme adalah suatu pengalaman mistis universal yang telah ada dan akan terus ada selamanya. Filsafat Perenialisme merupakan: 1. Metafisika, yang mengakui realitas abadi yang subtansial bagi dunia 2. Psikologi, yang menemukan suatu yang sama dalam jiwa 3. Etika, yang menempatkan tujuan akhir manusia kepada pengetahuan.Â
Konsep dasar Filsafat Perenialisme, yaitu:
1. Hakikat Pendidikan, Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan untuk mengembalikan keadaan manusia yang sekarang seperti dalam masa lampau.Â
2. Hakikat Guru, guru merupakan peran penting dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, guru bertugas untuk membimbing dan mengarahkan.
3. Hakikat Murid, menurut Perenialisme murid adalah makhluq yang dibimbing oleh pikiran hang mengangkat dunia biologis dan prinsip-prinsip kebenaran abadi.Â
Beberapa tokoh Filsafat Perenialisme dan pendapatnya mengenai pendidikan menurut aliran Perenialisme.
1. AristotelesÂ
Aristoteles merupakan murid dari Plato. Ia mengatakan bahwa pendidikan adalah bentuk kebebasan untuk menanamkan kesadaran moral pada tingkat pendidikan usia muda.Â
2. Plato
Plato mempunyai peran yang istimewa dalam dunia filsafat. Plati pandai menggabungkan puisi dengan ilmu, juga seni dengan filosofi. Plato mengatakan bahwa pendidikan adalah membina dan membimbing.Â
3. Ortimer Adler
Adler adalah seorang filsuf yang menafsirkan bahwa manusia merupakan makhluq rasionalitas dan memiliki kemampuan intelektual. Adler mengatakan bahwa peserta didik akan aktif jika seorang guru menerapkan dan mengajarkan mereka kepada perilaku yang baik.
4. Robert Maynard Hucthins
Robert merupakan seorang filsuf yang berasal dari Amerika. Menurut nya manusia pada hakikatnya adalah makhluq rasional. Robert mengatakan bahwa tujuan pendidikan sama seperti tujuan hidup yaitu untuk menemukan atau mencapai kebajikan (kebaikan)
5. Thomas Aquinas
Menurut Thomas, tujuan pendidikan adalah usaha untuk merealisasikan kapasitas didalam setiap individu manusia sehingga menjadi aktualitas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H