Internal Working Models (Model Kerja Internal)
 Bowlby berpendapat bahwa anak mengembangkan gambaran mental tentang dirinya sendiri dan orang lain berdasarkan interaksi dengan pengasuh. Model-model ini berfungsi sebagai panduan dalam membentuk hubungan sosial di masa depan. Anak yang memiliki pengalaman attachment yang aman akan cenderung mengembangkan pandangan positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain, sementara anak yang mengalami attachment yang tidak aman mungkin akan mengembangkan pandangan yang lebih negatif.
Keamanan Emosional:
Anak yang memiliki attachment yang aman dengan pengasuh akan merasa lebih percaya diri dan aman dalam mengeksplorasi lingkungan mereka. Mereka tahu bahwa jika mereka merasa takut atau cemas, mereka dapat kembali ke pengasuh untuk mendapatkan kenyamanan dan dukungan.
3. Mary Ainsworth dan Penelitian Attachment
Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika Serikat, berperan besar dalam mengembangkan dan menguji teori attachment melalui penelitiannya. Ainsworth bekerja dengan Bowlby dan mengembangkan salah satu penelitian paling terkenal dalam bidang ini yang disebut "Strange Situation Procedure" (Prosedur Situasi Aneh). Penelitian ini dilakukan pada tahun 1970-an untuk mengamati bagaimana bayi bereaksi terhadap perpisahan dan pertemuan kembali dengan pengasuh mereka.
Ainsworth mengidentifikasi tiga jenis utama attachment berdasarkan reaksi bayi terhadap situasi yang terjadi dalam eksperimen ini:
Attachment Aman (Secure Attachment): Anak yang memiliki attachment aman menunjukkan bahwa mereka merasa nyaman menjelajahi lingkungan mereka ketika pengasuh ada di dekat mereka, tetapi mereka akan merasa cemas ketika pengasuh pergi dan sangat senang saat pengasuh kembali. Anak dengan attachment aman merasa percaya diri bahwa pengasuh mereka akan selalu hadir untuk memberikan dukungan emosional.
Attachment Tidak Aman-Resisten (Anxious-Resistant Attachment): Anak dengan attachment jenis ini cenderung menunjukkan kecemasan yang berlebihan terhadap perpisahan dengan pengasuh. Ketika pengasuh kembali, anak-anak ini bisa jadi tidak sepenuhnya tenang, dan menunjukkan perilaku yang ambivalen, seperti mendekati pengasuh namun menolak untuk mendapatkan kenyamanan.
Attachment Tidak Aman-Evakan (Avoidant Attachment): Anak-anak ini cenderung menghindari pengasuh mereka, tidak terlalu menunjukkan kecemasan saat perpisahan, dan cenderung tidak mencari kedekatan setelah pertemuan kembali. Hal ini biasanya berkaitan dengan pengasuh yang kurang responsif atau kurang peka terhadap kebutuhan emosional anak.
Selain tiga jenis attachment utama tersebut, Ainsworth juga menemukan adanya jenis attachment yang lebih jarang, yaitu Attachment Desorganisasi. Jenis ini ditemukan pada anak-anak yang mengalami kebingungannya ketika dihadapkan dengan perpisahan dari pengasuh dan sering menunjukkan perilaku yang tidak teratur atau kontradiktif.
4. Dampak Attachment terhadap Perkembangan Anak