Berbeda dengan Heru, Asep sebagai pengrajin yang juga masih eksis menyampaikan sudut pandang berbeda tentang penyebab masyarakat Gang Pengrajin tak lagi mempertahankan usaha kerajinannya. Asep menjelaskan harga bahan baku saat ini terus meningkat namun tak berbanding lurus dengan harga jualnya.Â
"Harga jual dulu dengan sekarang tidak bisa naik soalnya (usaha kerajinan) bukan kebutuhan pokok. Masuknya ke bahan interior. Kalau kebutuhan pokok naik, wajar. Kalau ga beli kita gabisa makan. Sedangkan kebutuhan gini (barang kerajinan) mah yaudah," Jelas Asep.Â
Asep juga menyampaikan selain masalah bahan baku dan harga jual, banyak pengrajin yang alih profesi karena usaha kerajinan tidak bisa menutupi biaya hidup saat ini. Sebagian besar pengrajin alih profesi sebagai kuli bangunan, pemborong, atau jadi karyawan.Â
Seutas Harapan Mempertahankan Kerajinan di Kecamatan Perguruan Tinggi
Berdasarkan latar belakang penelitian Perkembangan Kecamatan Jatinangor Menjadi Kota Perguruan Tinggi Tahun 1982-2013 menjelaskan bahwa pada awalnya Jatinangor merupakan kawasan pedesaan yang yang didominasi oleh pertanian.Â
Kemudian dalam perkembangannya bergeser menjadi Kota Perguruan Tinggi sesuai dengan 593/SK.83-PLK/1989. Perubahan fungsi dari pedesaan ke kota mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dalam bidang ekonomi contohnya selain pertanian berkembang pula industri dan kerajinan rumah tangga.Â
Sama halnya seperti Gang Pengrajin yang berada di Cibeusi. Masyarakat disana mengembangkan usaha kerajinan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, usaha ini tidak bisa dipertahankan.Â
Usaha kerajinan dianggap tidak lagi menjanjikan karena tidak dapat menutup biaya hidup saat ini. Daya beli masyarakat terhadap barang kerajinan tidak begitu masif seperti  kebutuhan pokok. Kerajinan dinilai sebagai kebutuhan interior yang tidak begitu berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan pengrajin beralih profesi.Â
Asep dan Heru sebagai dua pengrajin yang tersisa di Gang Pengrajin tetap berharap meskipun patung menjadi kebutuhan ke 4 ataupun ke 5 mereka ingin kerajinan ini bisa multifungsi tidak hanya sebagai bahan interior. Harapan sekaligus PR tambahan demi tetap menjaga eksistensi Gang Pengrajin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H