Discovery learning dalam kelompok atau secara individu bisa menyebabkan kesenjangan jika ada perbedaan kemampuan belajar, di mana siswa cepat lebih aktif, sedangkan siswa lambat bisa kehilangan motivasi atau hanya mengikuti.
4. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan--tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Tiap kegiatan akan memberikan umpan balik, demikian juga dalam pencapaian tujuan-tujuan belajar dan proses mengajar.Â
a. Evaluasi hasil belajar mengajarÂ
Evaluasi hasil belajar mengajar adalah evaluasi untuk menilai keberhasilan penguasaan siswa dalam mencapai tujuan--tujuan khususyang telah ditentukan.Â
b. Evaluasi pelaksanaan mengajarÂ
Komponen yang dievaluasi dalam pengajaran bukan hanya hasil belajar mengajar tetapi keseluruhan pelaksanaan pengajaraan, yang meliput evaluasi komponen tujuan mengajar, bahan pengajaran (yang menyangkut scope dan sekuens bahan ajar), strategi dan media pengajaran, serta komponen evaluasi mengajar sendiri.Â
Stufflebeam, dkk, mengutip model evaluasi EPIC: (Emphaty, Persuation, Impact, and Communication-EPIC), atau Empati, Persuasi, Dampak, dan Komunikasi), bahwa dalam proses mengajar komponen-komponen yang dievaluasi meliputi:
1) Komponen tingkah laku yang mencakup aspek-aspek (sub-komponen): kognitif, afektif, dan psikomotor;Â
2) Komponen mengajar mencakup sub komponen: isi, metode, organisasi, fasilitas dan biaya;Â
3) Komponen populasi, yang mencakup: siswa, guru, administrator, spesialis pendidikan, keluarga dan masyarakat.Â