Mohon tunggu...
Zahra Nurul Ramadhani
Zahra Nurul Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Wherever life plants you, Bloom with grace.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dari Rasa Keprihatinan Menghasilkan Sebuah Butik Daur Ulang

8 Desember 2021   22:28 Diperbarui: 9 Desember 2021   09:08 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya sampah akan dihitung perlembar, proses pencatatan, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan bahan baku. Selanjutnya akan melalui proses penjahitan, penganyamanan, perajutan, baru menjadi produk yang siap dipasarkan.

“ Setiap bulan, bank sampah Project B Indoensia menerima hingga 100.00 lembar sachet kemasan dari berbagai jenis. Untuk produksi sangat tergantung dari produknya masing-masing, karena tingkat kesulitan yang berbeda, mulai yang termudah dapat diproduksi hingga 100pcs perhari, hingga yang tersulit 1pcs per harinya. Tingkat kesulitan ini yang juga menjadi salah satu penentu dari harga produk tersebut.” Ujar hijrah. Sekarang berbagai macam produk yang diolah dari sampah kemasan tersebut seperti tas, dompet, tempat penyimpanan dan produk daur ulang lainnya terpajang indah di dibutik daur ulang milik hijrah.

Untuk proses pemasarannya dimulai dari media yang paling mudah adalah media social, karena pada saat itu belum adanya tempat untuk menjual secara khusus atau tempat offline, namun tak disangka-sangka alhamdulilah 1 tahun pertama, produk bisa dipasarkan di philipina dan mulai merambah ke berbagai wilayah di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun